Mohon tunggu...
Siti Muzzayana
Siti Muzzayana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content writer

🎓Teknik Geomatika UGM 2012, 📧 siti.muzzayana@mail.ugm.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Sarmin", Sebuah Film Edukasi tentang Kearifan Lokal Budaya Jawa

18 September 2020   02:02 Diperbarui: 18 September 2020   03:00 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarmin. Dok: Kemendikbud

Film ini bercerita tentang perjuangan hidup seorang remaja laki-laki yang duduk di bangku SMP bernama Sarmin. Suatu hari, ayahnya meninggal karena kecelakaan kerja. Sarmin sangat terpukul menghadapi kenyataan ini. 

Namun, dia berusaha untuk tetap semangat menjalani hari. Walau ayahnya meninggal, Sarmin rela bekerja membantu ibunya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai dari ternak kambing hingga membantu sang ibu untuk membuat jamu tradisional.

Setelah lulus SMA, Sarmin merantau ke kota untuk kuliah sekaligus mengembangkan bisnis jamu tradisional yang selama ini dia tekuni. Berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, Sarmin orang biasa dari desa berhasil sukses hidup di kota.

Dengan latar di desa yang terletak di Kabupaten Wonogiri, film Sarmin menyajikan keindahan desa yang masih asri. Ditambah lagi, musik latar menggunakan aliran musik tradisional yaitu gending Jawa. Sang sutradara seperti ingin mengajak penonton menikmati semua bunyi dan visual sesuai dengan khas budaya Jawa yang ada di pedesaan.

Nah, film yang diproduksi oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017 ini cocok untuk ditonton oleh berbagai kalangan mulai dari remaja hingga dewasa,  karena mengandung pesan moral yang penuh inspiratif.

Pertama, sarat pesan yang terinspirasi dari budaya hidup orang Jawa. Yaitu tentang pendidikan karakter berbasis kearifan lokal budaya Jawa yang nantinya dapat menjadi sarana dalam penanaman dan implementasi karakter yang baik dan benar dengan mengajarkan nilai-nilai dan teladan dalam kehidupan sehari-hari. 

Budaya Jawa dari zaman dulu terkenal sebagai budaya adiluhung yang menyimpan banyak nilai yang sangat luhur mulai dari etika dan sopan santun di dalam rumah sampai di ranah publik. Contohnya adalah bagaimana mengeluarkan pendapat atau berbicara kepada yang lebih tua.

Kedua, dalam film ini terselip pesan pendidikan yang dapat dilihat dari awal adegan, yaitu ketika Ayah dan Ibu Sarmin yang menyadari bahwa pendidikan sangatlah penting, maka dari itu perlu belajar yang rajin agar menjadi pribadi yang sukses kelak. 

Tak hanya itu, kerja keras yang tekun dan tidak mudah menyerah akan meraih kesuksesan. Seperti nasehat yang diberikan Ayah Sarmin kepada dirinya, "Jika kamu kerja keras memakai ilmu, Insya Allah kamu akan sukses."

Ketiga, tentang makna persahabatan yang sesungguhnya yaitu persahabatan yang dibangun sejak remaja dapat dipertahankan hingga dewasa. Persahabatan membuat kedekatan emosional antar individu yang menganggap temannya lebih dari sahabat, melainkan saudara sendiri. Dalam film ini, kisah persahabatan diceritakan oleh Sarmin dan ketiga sahabatnya, Cipto, Wakijan dan Tanti.

Namun, ada yang kurang dari film ini yaitu jalan cerita yang mudah ditebak. Walaupun demikian, film ini menarik untuk ditonton karena masing-masing tokoh mampu menghidupkan karakter secara maksimal. Selain itu, dialog yang menyentuh dan ekspresi wajah mereka mampu "bercerita" walau tanpa berkata-kata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun