Mohon tunggu...
Muyassaroh
Muyassaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

annyeong yorobun.. Saya penulis baru yang akan belajar bersama kalian mengenai segala hal, nantikan coretan coretan saya disini ya, salam kenal semua~

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Influencer: Sarana Penggerak Iklim Investasi Hijau di Kalangan Generasi Muda

30 Juli 2022   03:29 Diperbarui: 30 Juli 2022   03:40 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : kemenkeu.go.id

Dewasa ini, negara-negara di dunia termasuk di Indonesia mulai dilanda krisis pangan, menurut pengamat pertanian Ir. Jaka Widada menyatakan bahwa tanda dari krisis pangan sudah mulai terasa ditandai dengan iklim yang tidak menentu, hujan ekstrem,

bencana alam dan lainnya yang menyebabkan para petani gagal panen baik karena kebanjiran atau kekeringan ataupun karena ledakan hama dan penyakit, dan tanda yang paling penting adalah terjadi ketidakseimbangan antara kenaikan jumlah penduduk dan kenaikan pangan. Hal ini terjadi karena perubahan iklim dan pemanasan global yang semakin mengurangi sustainabilitas bumi dalam memenuhi kebutuhan umat manusia.

Menyadari permasalahan besar di depan, banyak negara mulai membahas hal tersebut di forum-forum dan organisasi-organisasi di dunia untuk mulai mengembangkan berbagai konsep pembangunan berkelanjutan, salah satunya dengan dikembangkannya investasi hijau, sering disebut juga ekonomi hijau atau investasi berkelanjutan. 

Tujuan utama dari investasi hijau yaitu menjaga keberlangsungan ekonomi dan kehidupan di bumi dengan berfokus pada aspek sosial, lingkungan dan tata kelola, dengan tidak lagi mengandalkan ekonomi yang berbasis pada eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan yang berlebihan.

Salah satu forum di dunia yang mulai fokus mencari solusi akan permasalahan tersebut salah satunya yaitu G20 yang merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa, yang para anggotanya terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republic Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki Dan Uni Eropa. 

Dibentuknya G20 dilatarbelakangi atas inisiasi anggota G7 untuk merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama mengatasi krisis yang melanda Asia, Rusia dan Amerika Latin, dengan tujuan utama untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. 

Dengan program yg selama ini telah dijalankan terkait penanganan krisis keuangan global pada tahun 2008, kebijakan mengenai pajak, kontribusi penanganan pandemi covid-19 sampai pada isu mengenai iklim yang dapat dilihat dari dukungan yang diberikan G20 pada Paris Agreement.

G20 akan melaksanakan Presidensi Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, dimana Indonesia merupakan negara ke-5 di Asia yang dipercaya menjadi tuan rumah setelah sebelumnya Jepang, Tiongkok, Korea Selatan Dan Arab Saudi, dengan mengusung tema besar “Recovery Together, Recovery Stronger” yang memiliki makna bahwa indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

 Sebagai komitmen Indonesia dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerintah indonesia mendukung “Kebijakan Nasional Hijau” menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060 mendatang. 

Dimana Indonesia mulai secara bertahap berhenti menggunakan batu bara dan meningkatkan target energi terbarukan pada 2030 mendatang dengan cara mendukung penggunaan bahan bakar nabati berkelanjutan dan kendaraan listrik. 

Keseriusan Indonesia juga dapat dilihat dengan turut andilnya meratifikasi Perjanjian Internasional yaitu Paris Agreement sebagai bentuk komitmen untuk melakukan upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan bergerak secara aktif mencegah terjadinya perubahan iklim. 

Selain itu Indonesia juga turut andil pada Pertemuan Conference Of The Parties (COP) ke-26 United Nations Framework Convention On Climate Change (UNFCCC) di Glasgow, Inggris yang juga sebagai bentuk komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik untuk bersama-sama dengan negara-negara di dunia mencapai target upaya pengendalian perubahan iklim global.

Untuk mencapai tujuan besar tersebut tentunya sebuah negara memerlukan bantuan rakyatnya tak terkecuali Indonesia. Hal yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia untuk dapat menarik minat generasi muda yaitu dengan melakukan kolaborasi dengan para influencer untuk memperkenalkan kebijakan-kebijakan terkait komitmen Indonesia untuk menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060 mendatang, yang salah satu langkahnya dengan melakukan investasi hijau.

 Influencer saat ini dapat menjadi opsi yang paling baik untuk berkolaborasi dalam hal mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah khususnya mengenai investasi hijau, 

karena di era teknologi digital yang berkembang pesat saat ini, yang mana menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet mencapai sekitar 210 juta atau kurang lebih 77 persen penduduk Indonesia, untuk itu influencer merupakan aktor yang tepat untuk memainkan peran penting mengedukasi generasi muda terkait kebijakan yang dilakukan pemerintah. 

Sebagai contoh mengapa influencer dapat berperan besar untuk menggerakan orang lain, dapat kita lihat dari tren baru-baru ini dimana maraknya anak muda terjun menjadi investor di pasar modal, yang mana hal tersebut tentunya tidak terlepas dari pengaruh para influencer yang secara tidak langsung memberikan dorongan besar kepada para anak muda untuk berani terjun ke pasar modal.

Untuk itu peran influencer sebagai mitra kolaborasi harus segera dimulai sejak presidensi G20 dilaksanakan dan sampai berakhirnya presidensi G20 yang dipegang oleh Indonesia, 

hal ini agar masyarakat khususnya generasi muda mengetahui agenda-agenda yang akan dibahas dalam presidensi G20 di Indonesia mendatang dari awal hingga akhir presidensi G20,

yang mana tentunya selama masa tersebut influencer yang diajak berkolaborasi telah mendapat muatan-muatan mengenai apa yang akan mereka sampaikan dan hal terpenting adalah bahwa influencer tersebut menyampaikan dengan konten-konten yang menarik dan mudah dimengerti para generasi muda.

Sehingga diharapkan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk menciptakan iklim investasi hijau dikalangan generasi muda dapat berjalan lancar dengan adanya peran serta dari para influencer yang akan membuat generasi muda sadar akan pentingnya investasi hijau demi keberlangsungan ekonomi untuk dapat membuat Indonesia maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun