Mohon tunggu...
Mutiara Khadijah
Mutiara Khadijah Mohon Tunggu... Writer -

Psikologi | Foundily Indonesia | Blood for Life Chapter Bandung | Mentality Health Indonesia | Beswan #29 | #SadarIndonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

#FightStigma 1: Skizofrenia

7 Agustus 2015   20:30 Diperbarui: 7 Agustus 2015   21:59 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, motor yang ayah dan saya tumpangi melewati seseorang yang sedang berbicara seperti berorasi sendiri di pinggir jalan. Orang itu memiliki penampilan tidak terawat, namun masih mengenakan pakaian, dan ia hanya berdiri di sana sambil bicara seolah-olah banyak orang yang sedang mendengarkannya. Ayah saya kemudian bertanya, “Sebetulnya, kalau orang-orang yang begitu itu sakit apa, sih?”

Kemudian, di pertemuan bersama rekan-rekan sekolah saya dulu, kebetulan obrolan kami sampai pada sebuah film bertemakan gangguan jiwa. Pertanyaan yang sama muncul dari beberapa di antara mereka, “Memangnya kebanyakan orang gila itu sakit apa?”

[caption caption="Salah satu simtom: Menurunnya kemampuan mengurus diri sendiri"][/caption]

Sebelumnya, perlu diketahui, kami diajarkan untuk tidak menyebut orang gila dengan kata ‘sakit’ karena itu terkesan seperti pesakitan. Jadi, dalam hal ini kami lebih sering menggunakan istilah abnormal. Serta, istilah gila atau dalam bahasa Inggris adalah insane atau moron, lebih tepat digunakan dalam bidang hukum.

Well, jika diperhatikan belakangan ini jumlah abnormal yang berkeliaran di pinggir jalan bertambah banyak. Memang kebanyakan mereka yang ada di pinggir jalan itu bertingkah seakan memiliki dunianya sendiri. Saya akan mencoba berbagi sedikit pengetahuan saya mengenai hal yang berkaitan dengan situasi ini.

 

Psikosis

Orang-orang seperti mereka mungkin saja memang membayangkan dirinya sedang berorasi, bicara di depan hadirin, melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada (bukan gaib, ya), hingga mendengar suara-suara yang sebetulnya juga tidak ada (lagi, bukan gaib, ya). Lalu, apa yang sebetulnya sedang mereka alami?

Ketika seseorang sudah tidak bisa lagi membedakan mana yang ada di pikiran dan khayalannya dan mana yang memang nyata di dunianya, orang tersebut mengalami Psikosis. Sebetulnya, seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya, untuk sampai pada tahap Psikosis ini, individu bisa saja mengalami beberapa tahap sebelumnya. Sederhananya, orang yang Psikosis adalah orang yang terputus kontaknya dengan realita. Salah satu jenis Psikosis yang cukup membingungkan dan banyak ditemukan pada mereka yang ada di pinggir jalan adalah Skizofrenia.

 

Skizofrenia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun