Nusa Tenggara Barat(NTB) - Citra Maulida - Tahun 2022 Kekeringan terjadi diberbagai daerah wabilkhusus di Kabupaten Lombok Timur(Lotim), Nusa Tenggara Barat(NTB). Hal tersebut membuat 8 kecamatan yang ada di Lotim terkena dampak dari kekeringan tersebut akibatnya, susah untuk mendapatkan air sebagai bahan kebutuhan pokok sehari-hari.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh wartawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Lombok Timur(Lotim) 8(Delapan) Kecamatan yang terkena dampak kekeringan air yakni: Aikmel, Keruak, Suela, Sambalia, Terara, Lenek, Jerowaru, Sikur. Kekeringan yang disebabkan oleh dua jenis yakni Meteorologi (Cuaca)dan Hidrologi (Keadaan bumi air dan tanah).
Menanggapi hal tersebut, jajaran Polres Lotim gerak cepat menyalurkan air bersih dilokasi yang terdampak kekeringan, hal itu dilakukan guna meminimalisir dan membantu warga yang kekurangan air bersih guna untuk memasak, mandi dan kebutuhan lainnya.
"Kita mulai sasar tempat-tempat kekeringan yang ada di Lotim, dimulai pada tempat terpelesok dan ditepi pantai, dikarenakan hidup didekat pantai dengan cuaca panas tambah lagi kurang air membuat warga semakin dilema. Dari situ kita para Polri hadir ditengah masyarakat yang membutuhkan" ujar Kapolres Lotim, AKBP Hery Indra Cahyono S.IK MH melalui Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman di lokasi pendistribusian air bersih di Tanjung Luar, Kecamatan Keruak pada Selasa (4/10/22).
Dalam kondisi yang kurang air tambah lagi naiknya harga Bahan Bakar Minyak(BBM). Sehingga hal tersebut berdampak terhadap nelayan dan masyarakat yang membutuhkan bantuan logistik, maka dari itu, jajaran polres Lotim selain menyalurkan air bersih juga membagikan paket sembako. Sembako tersebut diharapkan oleh Kasi Humas sebagai bentuk rasa sinergitas polri terhadap kondisi masyarakat terpelosok.
Pada penyaluran air bersih tersebut terlihat warga dengan deretan ratusan bak penampung, mengantre dengan tertib sepanjang jalan dusun demi mendapatkan air bersih dari jajaran polri.
Polisi menyediakan 3 mobil tangki berisi ribuan liter air bersih untuk 500 Kepala Keluarga dan nelayan sembako yang bermukim di dusun tersebut. Hal itu dilakukan agar warga yang terkena dampak kekeringan bisa menggunakan alternative atau solusi air yang diberikan oleh jajaran polres.
"Biasanya air kita beli 50 ribu seminggu untuk minum, masak dan mandi, " tutur Salmiwati, warga yang sedang menunggu antrian air dari tangki yang dibawa oleh jajaran polres Lotim.
Kendati demikian, hampir sepanjang tahun wilayahnya kekuarangan air bersih. Karna hal itulah, warga terpaksa membeli air setiap hari untuk kebutuhan sehari-hari.
"Harapan kami sebagai warga, kegiatan pendistribusian ini bisa menumbuhkan rasa kepeduliaan dan kebersamaan satu sama lain baik dari jajaran polri atau masyarakat dengan respon cepat dari polisi terhadap kondisi warga yang kekeringan, kami sangat merasa terbantu"kata Salmiati.
