Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba: Ketika Folklore, Sains, dan Wisata Menjadi Satu Kesempurnaan

26 September 2021   23:47 Diperbarui: 27 September 2021   00:35 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila diulik secara ilmiah, Gunung Api Purba Toba mulanya merupakan gunung raksasa yang pernah bergejolak dan memuntahkan lahar minimal 300 km³ dengan total material vulkanik sebesar 2.800 km³.

Heritage of Toba. Rasa-rasanya nama itu memang pantas disematkan pada tempat yang terbentuk sejak 74.000 tahun yang lalu ini. Toba merupakan kaldera yang mewujud akibat letusan dahsyat gunung api purba. 

Ilustrasi gunung meletus (Sumber gambar : Bobo.grid.id)
Ilustrasi gunung meletus (Sumber gambar : Bobo.grid.id)

Saking besarnya letusan yang dihasilkan, beberapa ahli menduga bahwa banyak sekali vegetasi, satwa hingga Homo sapiens yang mati kala itu. Bayangkan saja, dengan ukuran raksasa, tentu Gunung Toba Purba akan meluapkan lahar yang begitu banyak. Belum lagi dengan debu-debu beracun hingga batuan-batuan besar yang siap menghantam apapun.

Ribuan tahun kemudian, bekas letusan tersebut mewariskan cekungan besar dengan panjang 100 km, lebar 30 km dan kedalaman 500 meter. Itulah cekungan yang biasa dikenal sebagai Danau Toba.

Di tengah Danau Toba, telentang sebuah pulau bernama Samosir yang memiliki eksotisme dan ragam budaya yang melimpah. Bila ditilik di peta, Samosir seolah menjadi jantung utama dalam balutan tujuh kabupaten yakni Simalungun, Asahan, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi dan Karo.

Sungguh, raksasa berapi itu kini bukan lagi monster yang memunculkan rasa takut, tapi justru warisan yang menghidupkan kebanggaan bagi dunia pariwisata, Wonderful Indonesia!

Toba sebagai Warisan Wisata dan Destinasi Mice

Sinar matahari yang lembut mulai menyentuh kulit. Aroma basah pinus dan dedaunan menguar begitu kuat melewati hidung. Tatkala tubuh terbangun dari ranjang, hamparan pepohonan pinus dan Samosir terlihat menyembul di jendela hotel mini berbentuk tenda. 

Tak jauh dari hotel, orang mulai terdengar bercakap. Mereka membicarakan sebuah pertemuan yang bakal dihelat pada tempat bernama Kaldera Amphitheater. Yang menarik, pada setiap sisinya, terhampar pemandangan hijau yang menyejukkan mata. Disanalah mereka akan membuat forum, di tempat bernama The Kaldera : Toba Nomadic Escape.

Sumber gambar : Lake Toba web
Sumber gambar : Lake Toba web

Pada April 2019 lalu, Kemenparekraf meresmikan The Kaldera : Toba Nomadic Escape. Tempat ini melenggang begitu cantik dan sempurna sebagai bagian dari DSP Toba. Kaldera Toba bahkan masuk sebagai bagian dari 16 UNESCO Global Geopark pada 7 Juli 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun