Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menembus Dimensi Kejayaan Musik Nusantara melalui Sound of Borobudur

16 Mei 2021   23:33 Diperbarui: 16 Mei 2021   23:41 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudut-sudut Borobudur yang memiliki relief dengan berbagai cerita (Dok.Pri)
Sudut-sudut Borobudur yang memiliki relief dengan berbagai cerita (Dok.Pri)

Wisatawan awam mungkin menganggap Borobudur hanya sebagai tempat refreshing saja. Wajar memang. Padahal lebih dari itu, bangunan tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia di masa lampau memiliki peradaban yang maju.

Yap, kita tidak pernah kalah dengan bangsa lain menyoal peradaban. Wonderful Indonesia sebenarnya sudah tersemat bahkan sejak kita belum lahir ke dunia. Lantas, bagaimana agar relief-relief itu tak sekadar guratan mati di atas baru?

Di salah satu relief bernama Karmawibangga, terukir cerita mengenai orang-orang yang memainkan alat musik. Dialah Tri Utami dan rekan-rekannya yang sampai saat ini tengah berusaha kuat menghidupkan relief tersebut dalam bentuk alat musik nyata.

Trie Utami, Rully Fabrian, Redy Eko Prastyo, KRMT Indro Kimpling Suseno, dan Bachtiar Djanan yang tergabung dalam  Japung Nusantara (Jaringan Kampung Nusantara) mulai berdiskusi banyak hal. Mereka mempelajari berbagai literatur buku dan foto-foto sehingga alat musik yang hendak diwujudkan nantinya memiliki kemiripan layaknya yang tergurat di relief Karmawibhangga.

Sumber gambar : Japung Nusantara
Sumber gambar : Japung Nusantara

Tak berhenti pada satu waktu, Trie Utami dan yang lainnya berinisiatif untuk terus bergerak mengeksplorasi, meriset, mewujudkan, dan membunyikan kembali berbagai alat musik yang terpahat di relief-relief Karmawibhangga, Jataka, Lalitavistara, Avadana, dan Gandavyuha di candi Borobudur.

Hasil eksplorasi tersebut menghasilkan temuan lebih dari 200 relief yang terdapat di 40 panel di candi ini, menampilkan lebih dari 40 jenis instrumen alat musik, seperti alat musik musik kordofon (petik), aerofon (tiup), idiofon (pukul), dan membranofon (membran).

Dalam rangkaian kegiatan Borobudur Cultural Feast yang meliputi aktifitas Sonjo Kampung dan selebrasi pentas seni budaya di 5 panggung, terdapat sesi bernama Sound of Borobudur. Nah, di sesi inilah semua temuan dari relief-relief itu dimainkan dengan apik dan epik sehingga membuat siapapun yang mendengarnya menjadi terkesima.

Sumber gambar : Japungnusantara.org
Sumber gambar : Japungnusantara.org

Sound of Borobudur menjadi sebuah gerakan yang bersumber dari gagasan untuk membunyikan kembali berbagai alat musik yang wujudnya terpahat dalam relief-relief candi, dan menjadi bukti kebesaran peradaban leluhur bangsa Indonesia yang telah mendunia pada masanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun