Mohon tunggu...
Mutiara Fhatrina
Mutiara Fhatrina Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, Berkarya, Bermanfaat

my personal blog www.mutiarafhatrina.com bookstagram @bibliomutiara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penyejuk Hati Amak

2 Desember 2021   23:01 Diperbarui: 2 Desember 2021   23:28 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ismail nak juara 1 Mak, biar juaranya bisa untuk Amak." 

Amak kembali tersenyum. Keduanya lantas masuk kedalam rumah.

Hari yang dinantikan untuk lomba hafidz Al-Quran pun tiba. Amak sengaja hari ini meliburkan diri dari berjualan dipasar hanya untuk menyaksikan dan memberikan dukungan kepada putra bungsunya tersebut. 

Ismail dan Ustad Hidayat telah mengambil nomer penampilan, sekarang mereka tinggal menunggu giliran untuk tampil. Ismail tampak sangat gugup, berkali-kali ia mengusap keringat, Ustad Hidayat disebelahnya mencoba menenangkan, "Sudahlah Il. Awak yang tenang ya. Anggap saja seperti kita mengaji seperti biasa. Ismail pun mengangguk.

"Nomor 102, Muhammad Ismail, diharapkan segera maju ke panggung." Suara MC yang memanggil Ismail untuk dapat segera maju. Ismail segera berdiri, mencium tangan Ustad Hidayat untuk minta didoakan untuk kelancaran lombanya tersebut. 

Ismail mulai maju ke atas panggung, MC memberikan pengarah agar Ismail dapat mengambil undian surat apa yang akan dibacakannya. Setelah mendapatkan undiannya, Ismail pun mulai duduk dan mulai membaca surat Al-Qur'an. Semua penonton terkesiam dengan lantunan ayat suci yang dibacakan oleh Ismail. Tanpa terasa, Amak pun meneteskan air mata. Ia teringat akan suaminya yang telah tiada, "Pasti bangga sekali Apak dengan kau Mail.." Batinnya dalam hati.

Ismail menyelesaikan bacaannya dengan lancar. Ia pun tersenyum lega sebelum turun keatas panggung. Pembawa acara pun memanggil peserta selanjutnya.

"Alhamdulillah, bagus sekali penampilan awak Mail." Ujar Ustad Hidayat ketika Ismail telah kembali ke tempat duduk. 

"Alhamdulillah Ustad. Ini juga berkat doa Ustad Hidayat dan Amak pastinya." Kepala Ismail berputar-putar mencari keberadaan Amaknya. 

Semua peserta lomba telah menyelesaikan tampilannya, saatnya pengumuman pemenang lomba hafidz. Ismail, Ustad Hidayat, dan Amak duduk berdampingan untuk mendengarkan pengumuman pemenang yang akan dibacakan oleh pembawa acara. Semuanya tampak tegang, tak terkecuali Ismail. Amak mengusap punggung tangan Ismail, mencoba menenangkannya. Pembawa acara mulai mengumumkan peraih juara.

"Juara ketiga adalah Donny Setiawan. Juara Kedua adalah Muhammad Ismail, dan juara ke pertama adalah Derry Ahmad. Selamat kepada para pemenang." Pembawa acara mengumumkan hasil pemenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun