Mohon tunggu...
Mutiara Nurvidiani
Mutiara Nurvidiani Mohon Tunggu... Guru - TIB 58

Mahasiswi SV IPB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan pada Masa Pandemi

29 Juli 2021   21:10 Diperbarui: 29 Juli 2021   21:24 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan  adalah sebagai usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki dasar spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik. Secara sederhana, pendidikan adalah proses pembelajaran untuk peserta didik untuk dapat memahami  manusia dengan bijak  dan  berpikir positif. Sedangkan menurut saya pribadi, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dari pribadi yang buruk menjadi pribadi yang lebih baik lagi melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Pandemi Covid-19 merubah kegiatan belajar mengajar di seluruh dunia. Biasanya  dilakukan dengan tatap muka dan secara luring. Namun, kini dilakukan berjarak dengan memanfaatkan teknologi jaringan internet. Sistem pembelajaran ini mengalami perubahan dalam pelaksanaan melalui kebijakan pembelajaran dan mengikut pada kebijakan sosial.

Masyarakat memberikan respon yang beragam terhadap kebijakan tersebut. Pada mulanya, kebijakan mendapat respon yang cukup baik, walaupun masih ada beberapa yang kurang setuju. Dengan adanya pembelajaran daring, ada beberapa masyarakat yang mungkin kurang memahami tentang teknologi, sehingga mengalami sedikit kesulitan dalam melakukan pembelajaran daring. Seiring berjalannya waktu, beberapa masyarakat mulai bisa beradaptasi dan mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring.

Pembelajaran "daring" sebagai salah satu pilihan dalam kondisi pencegahan penyebaran covid 19. Bentuk pembelajaran ini juga dapat disebut pembatasan akses pendidikan. Pendidikan yang seharusnya berlangsung secara tatap muka, beralih menjadi pembelajaran dalam jaringan atau biasa disebut "daring". Pembatasan ini membawa dampak potitif dan negatif untuk mencapai tujuan bersama dalam pembelajaran. Pembatasan sosial memberi dampak yang cukup signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan, pembelajaran harus di usahakan tetap berlangsung dengan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan. Hal ini sangat berpengaruh karena memerlukan adaptasi ulang dengan situasi seperti ini.

Di lansir dari www.kemedikbud.go.id, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, bahwa prinsip dikeluarkannya kebijakan atau kebijakan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 adalah untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pengajar, tenaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat.

Respon pro-kontra beberapa masyarakat pun beragam dalam beberapa unsur komentar, yaitu; siswa, mahasiswa, para orang tua dan guru-dosen pada ruang obrolan di berbagai media sosial. Siswa jenjang pra sekolah hingga jenjang menengah merasa  pada tatanan teknis pelaksanaan kegiatan belajar dan penyelesaian tugas pembelajaran beralih seluruhnya terasa menjadi pekerjaan rumah, karena seluruh kegiatan belajar dan pembelajaran terasa berlangsung lebih lama dari biasanya. Mahasiswa sebagai komunitas belajar merasa jauh lebih mandiri dalam berpendapat, bersikap, dan berperilaku juga menjadi lebih produktif. Rangkaian perkuliahan  di mediasi melalui berbagai aplikasi berbasis digital, secara otomatis mengalami peningkatan dalam kompetensi IT yang lebih mahir karena tuntutan rangkaian aktivitas yang di dominasi dengan media digital. Bahkan keterampilan yang dimiliki juga di bagikan melalui media digital.

Kondisi pembelajaran pada masa pandemi harus dapat dimanfaatkan dengan di ubahnya pola berpikir, belajar, dan pola inteksi ilmiah yang lebih bermakna sehingga lebih bijak dalam menyikapi makna di balik pembelajaran di masa Covid 19. Perasaan takut di minimalisir dengan optimis bahwa seluruh aktivitas tetap berlangsung dengan protokol kesehatan tatanan baru (new normal), khususnya dalam lingkup penyelenggaraan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah hingga pendidikan tinggi. Setiap individu harus tanggap terhadap keterbatasan di masa pandemi untuk tetap produktif dan memaknai kondisi pandemi ini sebagai bagian dari perubahan yang tetap harus di jalankan dengan sepenuh hati. Setiap perubahan dalam sistem pembelajaran dapat menciptakan kondisi baru serta pengalaman baru dan dapat menyesuaiakan dengan perubahan tersebut untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran secara komprehensif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun