Mohon tunggu...
Mutiara ZuhraZ
Mutiara ZuhraZ Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Ingin Sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Kerupuk Rambak Kulit di Dusun Damai

22 April 2021   09:40 Diperbarui: 22 April 2021   09:48 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kerupuk merupakan suatu jenis makanan ringan yang sudah lama dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk dapat dikonsumsi sebagai makanan variasi dalam lauk pauk.Kerupuk  yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau yang diolah dengan diberi bumbu rempah dan penambah rasa. utama yang menentukan mutu kerupuk adalah kerenyahannya Semua konsumen menginginkan kerupuk yang renyah, artinya yang menimbulkan bunyi sewaktu digigit .

Penyimpanan kerupuk yang baik (mentah maupun telah digoreng) adalah dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang tidak lembab. Apabila kerupuk mentah disimpan di tempat yang lembab, pada suatu saat akan ditumbuhi oleh jamur, sehingga tidak dapat dikonsumsi lagi. Sedangkan kerupuk yang sudah digoreng , selain kerenyahannya akan hilang (menjadi lemas atau lembek) juga seringkali berbau tengik akibat terjadinya penguraian minyak dan bereaksinya minyak dengan udara.

PROSES PEMBUATAN KERUPUK RAMBAK KULIT

Pembuatan kerupuk rambak kulit sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan bahan yang mahal. Proses pembuatan kerupuk rambak kulit terletak di dusun damai . pada umumnya pemilihan kulit sebagai bahan baku kulit (harus dari kulit yang sehat, bukan dari ternak yang sakit, kulit bersih dan tidak busuk), pencucian (washing) untuk membersihkan sisa kotoran yang masih menempel, perendaman jika kulit berasal dari kulit awetan atau kulit kering (selama 24 jam dalam air bersih) supaya kulit kering menjadi basah seperti kulit segar, pengapuran (liming) (direndam dalam larutan kapur tohor (Ca(OH)2 supaya kulit membengkak, lapisan epidermis dan bulu mudah dihilangkan serta untuk menuingkatkan daya kembang dan kerenyahan kerupuk rambak, buang kapur, mencuci kulit dengan air mengalir supaya sisa kapur hilang, pengerokan bulu (terutama dari kulit sapi, kerbau), perebusan pada suhu dan waktu tertentu sesuai jenis kulit supaya kulit matang, pemotongan kulit sesuai selera, perendaman dalam bumbu (umumnya adalah garam dan bawang putih), penjemuran dibawah sinar matahari sampai kering, penggorengan (dilakukan 2 tahap, yaitu dengan minyak yang tidak terlalu panas kemudian dimasukkan dalam minyak yang panas sampai kerupuk rambak kulit mengembang dengan sempurna. Proses selanjutnya yaitu pengemasan dalam kantong plastik serta pemasaran.

Kulit direbus sekitar 15 menit hingga bulu dan kulit luar mudah dikelupas. Kulit dikerok dengan menggunakan pisau sampai bersih, dipotong-potong segi empat kurang lebih 10 cm, lalu direbus kembali sampai matang. Proses selanjutnya adalah pendinginan dan pembersihan serta pengambilan daging yang masih melekat di kulit. Kulit dipotong kecil-kecil sekitar 2 cm, dijemur kurang lebih 2-3 hari. Apabila kulit tidak dijemur sampai kering dapat membuat kerupuk hancur pada saat penggorengan. Proses terakhir adalah proses penggorengan dan pemberian bumbu. Proses inilah yang paling sulit, karena penggorengan akan menentukan kerupuk yang mengembang dan renyah.

STRATEGI PEMASARAN KERUPUK RAMBAK KULIT

Meningkatkan kualitas produk, Mendistribusikan produk ke Wilayah baru, Menambah Varian produk,Mengidentifikasikan pesaing baru, Mengembangkan kualitas produk .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun