Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Fiksi

Menulis dan Bercerita Kemudian Menemukan Makna

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bukan Kejutan Jika Harga Pangan Naik Menjelang Ramadhan dan Lebaran

19 Maret 2023   08:32 Diperbarui: 19 Maret 2023   08:34 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompasiana

Beras, telur, minyak, gula, tepung dan semua teman-temannya selalu naik secara signifikan setiap menjelang Ramadhan dan lebaran. Hal ini sudah bisa dipastikan karena sudah berjalan sejak dulu kala, bagi saya pribadi hal ini bukanlah sebuah kejutan. Masih terekam jelas di ingatan, ketika dulu nenek kelimpungan mencari minyak goreng curah dengan harga lebih ringan di tangan. Dua kali pergi ke pasar yang berbeda dan pulang dengan derigen kosong. Akhirnya beli minyak di warung sebelah rumah yang bisa hutang dan jatah beli minyak untuk beli bahan pokok lain di pasar yang tak ada di warung tetangga.

Seperti permen karet nempel di rambut, ingatan itu terus melekat. Membuat saya enggan repot soal harga yang meroket. Lebih baik belanja sesuai kebutuhan di tempat terdekat dari pada pergi jauh-jauh tetapi harganya tak jauh berbeda dengan warung tetangga. Silahturahmi terjaga dan tak banyak keluar waktu dan tenaga.

Baca juga: Dalam Perjalanan

Harga naik adalah sesuatu yang biasa, tetapi kenapa harga kebutuhan pokok melangit menjelang Ramadhan dan lebaran? Secara teori menurut pengalaman dan banyak disebutkan di media-media, ada beberapa faktor penyebabnya yaitu:

1. Hukum permintaan dan penawaran (supply and demand). 

2. Penimbunan barang

3. Kinerja pasokan terganggu

Baca juga: Puasa Ramadan

4. Gaya hidup masyarakat lebih konsumtif.

Nomer satu dan empat akan sulit dilepaskan karena terkait dengan budaya kita sendiri. Hampir di setiap daerah mempunyai tradisi menyambut bulan Ramadhan serta merayakan lebaran. Dimana tradisi ini tak lepas dari makanan, karena kita adalah makhluk hidup yang membutuhkan makanan, hal itu sangat lumrah dan wajar. Mengingat akan hal itu, tidak mungkin menurunkan permintaan di momen-momen ini bukan?

Sementara untuk nomer dua dan tiga adalah PR pemerintah yang tidak pernah habis di setiap tahunnya. Namun harus tetap diperhatikan meskipun mustahil untuk dilenyapkan sama sekali, setidaknya bisa mengurangi kegilaan harga yang tidak manusiawi.

Untuk mensiasati harga-harga yang menggila, bagi yang mempunyai dana lebih, bisa memanfaatkan dua Minggu sebelum puasa untuk belanja kebutuhan pokok selagi harga masih biasa. Namun tidak semua orang bisa melakukannya. Lebih baik jaga pikiran dan mental tetap sehat dari pada ikut-ikutan gila. 

Lupakan sejenak soal harga yang tak mengerti kondisi kantong pribadi seseorang yang kesulitan. Lebih baik fokus mempersiapkan hati menyambut bulan suci Ramadhan. Apabila hati tenang dan iman terjaga, insyaallah kehidupan yang dipikir sulit akan mudah dijalani. Percayalah bahwa rezeki yang berkah tidak terletak pada jumlah tetapi bagaimana kita menerima dan mensyukuri karunia-Nya.

Salam

Mutia AH

Ruji, 19 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun