Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bisnis dengan Teman, Hubungan Pribadi yang Dipertaruhkan

24 Januari 2021   06:54 Diperbarui: 25 Januari 2021   23:39 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis dengan Teman, Hubungan Pribadi yang Dipertaruhkan

Ada pengalaman tak terlupakan tentang bisnis dengan teman. Dari kejadian ini saya belajar banyak tentang bisnis dengan teman atau orang yang mempunyai hubungan pribadi. Satu hal yang pasti hubungan pribadi/pertemanan itu dipertaruhkan.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2011. Saat itu teman saya sebut saja namanya Alex baru saja jadian/pacaran dengan salah satu teman saya yang lain sebut saja namanya Vita (saya sebagai comblang).

Kakak Vita mempunyai sebuah bengkel motor yang dikelola bersama ayahnya. Karena motornya ada masalah, Alex membawa motornya ke bengkel kakaknya Vita. Entah bermaksud untuk mempererat hubungan atau apa, setiap kali Alex diajak diskusi/ngobrol soal motornya. Ia selalu bilang "kerjakan saja, saya percaya."

Namun dikemudian hari, setelah motor selesai diperbaiki. Alex merasa tidak puas dengan hasil kerja kakaknya Vita. Ia  kerap mengeluh hasil kerjanya tidak beres dan biayanya terlalu mahal. Saya pikir keluhan-keluhan hanya diutarakan kepada saya saja.

Ternyata keluhan-keluhan itu ia sampaikan pula kepada Vita. Di sinilah masalah itu terjadi. Rasa percaya tak bisa terjaga sementara catatan biaya tidak ada. Dari peristiwa inilah kemudian saya belajar bagaimana sebaiknya kita jika berbisnis dengan teman/atau orang yang memiliki hubungan pribadi.

Saling percaya adalah modal utama dalam melakukan kerja sama di bidang apapun tak terkecuali dalam hubungan bisnis.

Jika melakukan hubungan bisnis dengan teman maka satu hal yang pasti hubungan pribadi ikut dipertaruhkan. Sebenarnya hubungan pribadi ini tidak hanya berlaku pada teman saja tetapi bisa saja terjadi dengan saudara atau bahkan sangat mungkin dengan pasangan.

Sejatinya menjalin hubungan dengan teman atau rekan bisnis yang baru dikenal untuk masalah kepercayaan itu sama saja. Hanya awal mulai jalinan keterikatan itu yang membedakan.

Dengan teman terikat karena teman kemudian berbisnis. Sementara dengan rekan bisnis terikat dekat karena berbisnis kemudian menjadi teman.

Hubungan keduanya akan semakin erat jika bisnis sukses. Namun jika gagal kerenggangan atau bahkan putus hubungan itu yang mungkin terjadi. Saat menemui kegagalan inilah hubungan pertemanan ini terancam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun