Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Fatamorgana

16 April 2020   08:27 Diperbarui: 16 April 2020   08:34 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangan dan kaki terus berjalan
Maju, mundur dan berputar
Mencari selarik senyum
Tersungging di puncak kesombongan

"Lihatlah aku!"
Dengan dada terbusung

Mengarungi lautan
Mendaki gunung menjulang
Berselancar hingga ke awan
Daratan sekadar pijakan

Saat matahari tenggelam
Organ tubuh melenguh
Jiwa terkapar
Lapar

Mengaduh kesakitan
Menyesal

Lenyap segala kepongahan
Lirih
Merintih perih
Mohon pengampunan

Mutia AH

Bekasi, 16 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun