Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Fenomena Hujan

14 Februari 2020   07:26 Diperbarui: 14 Februari 2020   07:21 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fenomena Hujan

di pelataran gersang
menunggu hujan bertandang
bersimpuh
mengaduh dalam tengadah

bulir-bulir air jatuh
menggoreskan senyuman
menderas menggerus iman
menoreh cacian

di bawah atap
berteduh
mengaduh
dingin mendekap

di parit-parit
kesedihan tenggelam
teredam
celoteh bocah telanjang

di sana, di atas sofa
lidah-lidah terjulur
menjilat
kemudian saling berdebat

hujan
gigil dalam pangkuan
pertiwi
menangis dalam diam

RuJi, 14 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun