Mohon tunggu...
Mutia Fakhriani
Mutia Fakhriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru - Mahasiswa

Hi everyone! Enjoy my blog

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Minat Belajar Siswa melalui Game Edukasi sebagai Media Pembelajaran Interaktif

24 Juli 2021   12:08 Diperbarui: 21 Februari 2023   16:32 2550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah 1 tahun lebih sejak Indonesia dilanda pandemi covid-19. Pemerintah menerapkan kebijakan sekolah dari rumah atau pembelajaran dalam jaringan. Pada saat penerapannya, banyak hal yang berubah dan membutuhkan adaptasi baru sehingga pada awal pembelajaran dalam jaringan dirasa kurang efektif. Banyak sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam pembelajaran dalam jaringan ini. Inovasi dalam pembelajaran dalam jaringan terus dilakukan agar terciptanya keefektifan dalam pembelajaran.

Kebijakan belajar dalam jaringan ini sangat menguntungkan karena dapat menekan laju penyebaran covid-19 di Indonesia. Namun, tak selamanya kebijakan ini menguntung dalam bidang pendidikan. Pada tanggal 18-29 Mei dan 5-8 Juni 2020, UNICEF melakukan survei yang menerima lebih dari 4.000 responden dan tersebar di seluruh provinsi Indonesia menyatakan bahwa 66% siswa merasa tidak nyaman jika belajar di rumah. Lalu, survei yang dilakukan oleh Saiful Murjani Research and Consulting (SMRC) pada tanggal 5-8 Agustus 2020 dengan 2.201 responden menyatakan bahwa 92% siswa dan mahasiswa Indonesia mengalami kendala saat pembelajaran jarak jauh. Survei kemendikbud menyatakan bahwa 20% siswa kehilangan kompetensi belajar akibat pembelajaran daring.

Berdasarkan survei tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa merasa kurang nyaman dengan pembelajaran dalam jaringan karena suasana maupun kurangnya fasilitas yang memadai. Keadaan tersebut berdampak pada kompetensi yang dimiliki siswa menjadi berkurang. Hal ini sangat disayangkan karena kompetensi yang harus dimiliki siswa menjadi hilang karena faktor yang tidak bisa mereka kontrol.

Namun, seiring berjalannya waktu muncul media pembelajaran yang mendukung pembelajaran dalam jaringan ini. Banyak media pembelajaran yang dirancang untuk dapat digunakan bersama-sama. Hal ini merupakan kesempatan bagi guru untuk dapat menyampaikan materi dengan metode terbaru. Guru yang bertindak sebagai fasilitator membutuh media pembelajaran terbaru dan inovatif agar bisa meningkatkan minat belajar siswa.

Berikut adalah beberapa website game edukasi yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran interaktif.

1. Educandy

Educandy merupakan website game berupa penyusunan kata, pencarian kata, pencocokan kata, teka teki silang, dan lain sebagainya. Fitur yang tersedia mudah diakses dan mudah dimainkan. Terdapat juga waktu yang memperlihatkan durasi kita memainkan permainan tersebut. Permainan ini bisa diakses oleh siswa tanpa mendaftar terlebih dahulu. Website game edukasi ini sangat menarik ditambah dengan tampilan yang colourful dan terkesan menyenangkan. Guru atau siswa dapat menentukan jenis permainan apa yang ingin dimainkan.

Kekurangan yang penulis temukan adalah tidak adanya hasil dari permainan yang telah dimainkan. Hal ini membuat guru atau pemilik tidak mengetahui apakah siswa telah memainkannya atau belum. Fitur yang tersedia hanya memungkinkan siswa untuk bermain dengan kata-kata dan tidak ada fitur yang dapat menuliskan pendapat siswa secara pribadi.

2. Mentimeter

Mentimeter merupakan website presentasi yang interaktif. Guru bisa merancang penjelasan materi melalui presentasi yang dapat melibatkan siswa. Pada website ini, siswa dapat merespon berupa jawaban singkat, memberi pendapat melalui voting, menjawab kuis, dan lain sebagainya. Tanggapan siswa dapat terlihat pada layar. Fitur yang disediakan pada website ini cenderung unik dan anti-mainstream sehingga cocok dijadikan sebagai media pembelajaran selama pembelajaran jarak jauh ini. Terdapat juga tema, tata letak, dan ukuran huruf yang dapat diubah sesuai kebutuhan. Hal ini menjadi keunggulan mentimeter dibandingkan dengan website yang lainnya. 

Kekurangan yang penulis temukan adalah website mentimeter ini harus digunakan pada waktu yang sama oleh guru (pemilik) dan siswa. Website ini hanya dapat digunakan ketika pertemuan tatap muka virtual menggunakan zoom meeting atau aplikasi yang lainnya, karena slide atau tampilan yang dibuka guru (pemilik) akan sama dengan tampilan pada siswa. Selain itu, hasil dari jawaban singkat, memberi pendapat melalui voting, dan menjawab kuis tidak bisa menampilkan nama hasil yang akurat bila siswa tidak masuk melalui akun mentimeternya dan kekurangan yang penulis temukan adalah fitur kuis hanya bisa digunakan untuk 3 slide saja, jika pembaca menginginkan lebih dari tiga kuis pada satu presentasi, pembaca diharuskan membayar untuk membuka fitur-fitur lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun