Mohon tunggu...
Mutia Thahirah
Mutia Thahirah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi UIN SUSKA Riau

Public Administration USR'17

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kontribusi Mendikbud Nadiem Makarim di Era Millenial

14 November 2019   08:54 Diperbarui: 14 November 2019   16:56 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nadiem Anwar Makarim yang kerap disapa dengan panggilan mas nadiem adalah seorang yang dikenal masyarakat sebagai CO-Founder salah satu perusahaan teknologi transportasi nomor satu di Indonesia (Go-jek), yang kini menjadi seorang Menteri termuda di dalam kabinet Indonesia maju periode pak presiden Jokowi- Ma'ruf Amin, di umur yang ke 35 tahun nadiem makarim sudah dipercayai untuk menempati posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud).

Nadiem makarim lahir pada 4 juli 1984 di Singapura, suami dari franka franklin dan ayah dari solara franklin makarim ini menyelesaikan pendidikan S1 di Brown University Amerika Serikat dengan jurusan hubungan internasional kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Harvard Bussines School dan mendapar gelar Master of Bussines Administration.

Nadiem juga merupakan anak dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri, prestasi yang diukir oleh nadiem makarim ternyata sudah menjadi turun menurun oleh keluarga dikarenakan Ayah nya merupakan seorang pengacara, aktivis dan penulis diberbagai media massa indonesia.

Tidak hanya itu nadiem juga merupakan cucu dari Hamid Algadri, seorang pejuang kemerdekaan bangsa indonesia yang berjasa dalam perundingan linggarjati, perundingan renville dan perundingan konferensi meja bundar (KMB) di Den Haag belanda serta menjadi salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya negara republik indonesia.

Kementrian pendidikan dan kebudayaan, tentu banyak yang berharap agar indonesia memiliki sistem pendidikan yang lebih baik dan maju dari sebelumnya. Nadiem makarim merupakan angin segar bagi masyarakat untuk dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada.

Indonesia masih memiliki banyak masalah dalam bidang pendidikan, dimulai dari mahalnya biaya pendidikan, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan, sistem administrasi yang mempersulit, kurikulum pendidikan yang berubah-ubah, belum merata nya infrastruktur pendidikan, kurangnya kualitas tenaga pengajar serta banyak tenaga pengajar yang mendapatkan upah yang tidak layak.

Adapun yang kini menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan di negeri ini, masyarakat sedang menunggu ide ide dan kontribusi seorang Nadiem Anwar Makarim. Apa saja yang akan dilakukan seorang nadiem makarim untuk mengubah sistem pendidikan menjadi lebih baik?

Itu masih menjadi pertanyaan hingga saat ini. 22 oktober 2019 tepat setelah dilantiknya nadiem makarim sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia, nadiem makarim mengatakan bahwa dalam 100 hari pertama dia belum memiliki rencana mengenai pendidikan. Dalam 100 hari pertama, dia hanya ingin duduk, mendengarkan dan belajar dari pakar pakar pendidikan untuk mendalami permasalahan pendidikan di indonesia.

Hal ini disebabkan karena nadiem makarim memiliki latar belakang di bidang teknologi bukan di bidang pendidikan, berbeda dengan pendahulunya pak muhadjir effendy dan pak anies baswedan. Selain dari itu nadiem makarim juga menyelesaikan studi pendidikan mulai dari SMA hingga S2 di luar negeri, ini menyebabkan diri nya kurang mengetahui kondisi pendidikan dalam negeri dan ditambah lagi dengan usia nya yang dapat dikategorikan sangat muda untuk menjadi seorang menteri.

Akan tetapi dari segala kekurangannya, nadiem makarim masih bisa belajar, saya yakin nadiem makarim bisa belajar dan memahami dunia pendidikan dengan cepat. Hal itu telah dibuktikan dengan menjadikan Gojek sebagai start up setingkat Decacorn yang memiliki valuasi senilai USD 10 Milyar/ Rp 141 Triliun. Nadiem makarim akan menjadikan pendidikan indonesia lebih maju dengan teknologi,  dengan memadukan antara pendidikan dan teknologi nadiem makarim bisa menerapkan sistem pendidikan yang lebih baik untuk 300 ribu sekolah dan 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh indonesia.

Dengan memadukan dua hal tersebut diyakini dapat menyelesaikan permasalahan permasalahan pendidikan di indonesia, hal itu tidak akan membuat pendidikan indonesia hanya sebagai media informasi atau hanya sekedar mengajari. Peran teknologi atau digitalisasi akan menghasilkan pendidikan yang lebih kompetensi, tidak hanya memberikan informasi ilmu tetapi juga dibarengi dengan skill, link and match. Dengan hal tersebut, pendidikan indonesia akan menciptakan anak anak yang memiliki kreasi dan inovasi sehingga bisa bersaing di kancah nasional dan internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun