Mohon tunggu...
Muthia Hafidza
Muthia Hafidza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo saya Muthi'a Hafidza, mahasiswa UIN Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Menulis

2 Oktober 2022   19:25 Diperbarui: 2 Oktober 2022   19:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo disini saya akan menceritakan kembali apa yang sudah teman saya ceritakan, yakni sebuah film yang berjudul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau biasa disebut NKCTHI yang tayang di layar lebar pada tahun 2020, mungkin kebanyakan dari kalian juga sudah menonton film ini. Seperti tagline-nya "Setiap Keluarga Punya Rahasia" film NKCTHI ini mengisahkan tentang sebuah keluarga yang mempunyai rahasia besar yang disimpan selama 21 tahun. 

Hiduplah sebuah keluarga kecil yang dikaruniai tiga orang anak, yaitu Angkasa yang diperankan oleh Rio Dewanto, Aurora yang diperankan oleh Sheila Dara, dan Awan yang diperankan oleh Rachel Amanda, kakak beradik itu hidup di keluarga yang bahagia. Tetapi, dibalik kebahagiaannya, mereka memiliki konflik masing-masing. 

Sebagai anak bungsu, Awan sangat disayang dan diperhatikan oleh ayah dan ibunya. Hidup Awan selalu dibawah tuntutan kedua orang tuanya, hingga kemana-manapun harus diantar oleh abangnya. Dan semakin besar, Awan ingin menentukan jalan hidupnya sendiri tanpa dicampur tangani.

Setelah mengalami kegagalan dalam meraih kariernya, Awan bertemu dengan seorang lelaki yang bernama Kale. Awal bertemu dikarenakan Angkasa yang mempunyai project konser dan Awan pada saat itu ingin ikut untuk menonton band kesukaannya, dan pada saat di konser itulah awal mula Awan dan Kale bertemu. Seiring berjalannya waktu Awan dan Kale makin sering bertemu dan pergi bersama hingga Awan akhirnya jatuh cinta. Akan tetapi, pertemuan dengan Kale itu ternyata membuat sikap Awan berubah hingga mulai mendapat tekanan dari keluarganya. Banyak ketidaksetujuan yang diungkapkan oleh ayah dan ibunya atas sikap-sikap yang Awan perbuat, karena kekhawatiran yang mendalam. Hingga pada suatu momen Awan melontarkan pertanyaan "sebenarnya kita ini apa sih?", Kale yang sedang bermain piano tiba-tiba terhenti dan berbalik badan menjawab "emang kamu maunya apa?", akhirnya Awan meminta kejelasan atas hubungan yang dijalaninya bersama Kale pada saat itu, jawaban Kale hanya "kalo kamu butuh orang yang bisa bikin kamu bahagia, bukan aku orangnya, bukan karena aku gasuka kamu, tapi karena aku gamau punya tanggung jawab atas kebahagiaan orang lain", tapi Awan masih bersikeras untuk mencoba agar hubungannya dengan Kale berlanjut ke tahap yang lebih serius, karena Awan yakin mereka bisa membahagiakan satu sama lain, tetapi lagi dan lagi Kale menentang kata-kata Awan dengan jawaban "bahagia itu diri masing-masing yang ciptain". Dan akhirnya Awan sakit hati dan menjauh dari Kale.

Nah selain Awan, ada anak tengah yang jarang mendapat kehangantan dari ayahnya sehingga dia menjadi anak yang cuek akan sekitarnya, yaitu Aurora. Si anak terakhir ini paling berbakat diantara kedua saudaranya, atlet dan juga seniman, Aurora anak yang kuat yang bisa memperjuangkan semuanya sendirian. Hingga pada suatu hari Aurora membuat pameran yang berisi hasil karya-karyanya. Tetapi ternyata pada hari itu tidak berjalan dengan lancar dikarenakan Awan datang terlambat dan Ayah memarahinya hingga mengganggu jalannya pameran tersebut. 

Sesampainya dirumah, ayah menyuruh ibu mengumpulkan anak-anak diruang tengah dan ayah memarahi mereka atas insiden di pameran tadi. Ayah menyesalkan perubahan sikap Awan, dan menyalahkan Angkasa yang lalai menjalankan tugasnya sebagai kakak. Awan mencoba melindungi Angkasa dan menentang ayah, namun ayah bersikeras apa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk melindungi semua anaknya tanpa bermaksud mengekang mereka, ayah mengatakan tidak ingin kehilangan mereka. Sontak Aurora berdiri dan mengatakan bahwa keluarganya telah lama kehilangannya, Awan meminta maaf dan berkata ini semua salahnya, namun Angkasa membantahnya dan mengatakan bahwa ini semua adalah kesalahan ayah, yang hanya bisa menyalahkan, menyangkal, bahkan menyembunyikan luka dan berpura-pura.

Ayah dan Angkasa lalu berdebat hebat dan, angkasa mendatangi Ibu memohon padanya untuk bicara angkasa tahu ibu juga tidak kuasa menyembunyikan luka selama 21 tahun ini, sementara Awan dan Aurora bingung apa yang sebenarnya terjadi akhirnya Angkasa mengungkapkan semua bahwa ternyata Awan memiliki saudara kembar yang meninggal saat dilahirkan, Ayah bersikeras menutupi luka itu agar tidak ada trauma dan agar keluarga mereka bahagia, namun alih-alih kebahagiaan, kenyataannya luka yang ditutupi itu hanya menimbulkan luka baru bagi keluarga bahkan lebih dalam. Setelah keributan terjadi Angkasa dan Awan keluar dari rumah. 

Esoknya Ibu mengatakan pada ayah bahwa dia juga harus turut campur untuk kembali mempersatukan keluarga ini. Ibu kemudian mendatangi Aurora dan mengatakan bahwa Ibu tidak pernah merasa kehilangan Aurora dan Aurora tidak akan pernah kehilangan ibu, ibu juga memuji Aurora sebagai anak yang paling kuat karena selalu memperjuangkan semuanya sendiri lalu mengajaknya untuk menjemput awan dan angkasa Ibu melawan rasa takutnya sendiri dan mulai menyetir kembali, pertama mereka menemui awan disana mereka berbincang tentang Hak ibu untuk bahagia namun bagi ibu kebahagiaannya adalah ayah, ibu mengenang ketika ayah dulu melamarnya meskipun Ayah tidak memiliki apapun Ayah berjanji bahwa ibu tidak akan merasakan sedih jika bersamanya, mungkin janji itulah yang dipegang Ayah hingga kini dan menjadi latar belakang semua tindakannya selama ini. Selanjutnya mereka menemui angkasa, Ibu meminta maaf pada angkasa karena telah memberikannya beban yang sangat berat sejak dia masih sangat kecil ibu meminta angkasa pulang dan memberi Ayah kesempatan lagi untuk memperbaiki semua. Tiga bersaudara ini lalu berkumpul mencurahkan seluruh hati mereka. Aurora menceritakan tentang beasiswa yang dilamarnya yang ternyata akan dijadikannya tiketnya keluar dari rumah namun akhirnya gagal, lalu awan meminta maaf karena tanpa sadar telah mencuri seluruh perhatian ayah dan mengatakan tidak bisa membayangkan betapa beratnya beban yang dipikul angkasa dan ibu, namun angkasa mengingatkan mereka bahwa mungkin saat ini ayah juga sedang berjuang memikul beban yang tidak kalah beratnya dibanding mereka. 

Setelah itu akhirnya angkasa memantapkan hatinya untuk mengambil langkah baru bersama Lika (pacarnya). Ayah dan ibu datang berkunjung kerumah Angkasa dan tampak bahwa hubungan Angkasa dan ayah telah mencair kembali. Sementara itu Aurora akhirnya berangkat ke London untuk melanjutkan studinya, dan Ayah mencairkan dana pensiun ia demi sekolah Aurora, akhirnya Aurora menyadari bahwa sebenarnya cinta ayah padanya tidak kalah besar dari cintanya pada awan maupun angkasa. Sedangkan awan Akhirnya kini dia menemukan jalur karir yang baru yang tidak kalah menyenangkan dan begitulah kisah ini berakhir.

Ada banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik, namun Mari kita tutup cerita ini dengan sebuah kalimat yang dikutip dari film ini yakni "bahwa kamu bisa lari kemanapun kamu mau lari sejauh apapun itu lari sekencang-kencang yang kamu mampu tapi masalahmu tidak akan pergi dia ada dibelakangmu sampai kamu berani berbalik arah dan menghadapinya. Jadi mari kumpulkan keberanian dan selesaikan masalahmu segera"

Sekian, terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun