Mohon tunggu...
Muthi Atillah
Muthi Atillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dampak Kecanduan Bermain Game pada Anak-Anak dan Ancaman terhadap Permainan Tradisional

28 November 2024   19:02 Diperbarui: 28 November 2024   19:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di era digital seperti sekarang, permainan tradisional seperti masak-masak, layang-layang, atau main kelereng semakin jarang terlihat, dan permainan tradisional lainnya. Permainan yang dulunya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak ini kini mulai tergeser oleh game online yang semakin mudah diakses. Perubahan ini membawa banyak tantangan, salah satunya adalah munculnya fenomena kecanduan bermain game, bahkan di kalangan anak-anak kecil.

Fenomena ini tidak lagi terbatas pada remaja atau dewasa. Anak-anak usia sekolah dasar bahkan anak-anak dibawah umur kini menjadi kelompok yang terpapar kecanduan game online. Setelah pulang sekolah, mereka lebih sering mencari gadget untuk bermain daripada menghabiskan waktu dengan permainan fisik di lapangan hijau. Banyak anak yang asyik bermain hingga lupa waktu, bahkan melupakan tugas-tugas penting seperti makan, belajar, atau beristirahat.

Akses Mudah dan Dampaknya

Kemudahan akses menjadi salah satu faktor utama meningkatnya kecanduan game online pada anak-anak. Gadget kini sudah menjadi barang umum di banyak khalangan. Orang tua sering memberikan gadget kepada anak-anak, baik sebagai alat komunikasi, hiburan, atau bahkan alat pengalih perhatian agar mereka tetap tenang. Namun, tanpa pengawasan yang memadai, hal ini justru menjadi pintu masuk ke dunia game online tanpa diketahuinya.

Game modern dirancang dengan elemen-elemen yang sangat menarik dengan desain dan promosi yang memukau pada iklan di berbagai media. Grafis yang memukau, tantangan yang memicu adrenalin, serta fitur sosial yang memungkinkan pemain berinteraksi satu sama lain. Ketika mereka mulai bermain, sulit bagi mereka untuk berhenti, terutama karena game sering kali memberikan penghargaan instan, seperti poin atau level baru. Biasanya mereka juga terdorong karena mengalami kekalahan, sehingga mencoba bermain sampai menang dan puas, baru akan berhenti.

Berkurangnya Aktivitas Tradisional

Dulu, permainan seperti masak-masakan, layang-layang, dan kelereng tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga alat pembelajaran sosial dan fisik. Permainan ini mengajarkan anak-anak tentang kerja sama, kreativitas, dan keterampilan. Ketika permainan tradisional digantikan oleh game online, anak-anak kehilangan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung

Berkurangnya aktivitas fisik dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka. Anak-anak yang terlalu banyak duduk bermain game lebih rentan mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, gangguan postur tubuh, dan bahkan masalah penglihatan akibat terlalu lama menatap layar.

Dampak Psikologis

Kecanduan bermain game tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesehatan mental dan emosional anak-anak. Beberapa dampak psikologis yang sering ditemukan antara lain:

1. Gangguan Konsentrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun