Mohon tunggu...
Muthia Rahmi
Muthia Rahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Andalas Fakultas Ilmu Budaya

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gawat, Tradisi dan Budaya di Minangkabau Hampir Punah

8 Maret 2021   16:48 Diperbarui: 8 Maret 2021   17:27 2309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak suku dan adat. Salah satunya Minangkabau, minangkabau merupakan suatu kelompok etnis asli nusantara yang wilayahnya persebarannya meliputi sebagian besar provinsi Sumatra Barat (kecuali Kepulauan Mentawai), separuh darat Riau (Pekan Baru), Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Aceh, dan Negeri Sembilan di Malaysia.

Apakah kalian tahu bahwa Minangkabau merupakan salah satu suku yang terbesar di Indonesia yang menganut sistem matrilineal? Matrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan warisan yang berasal dari pihak perempuan atau pihak ibu.

Masyarakat Minangkabau sangat menonjolkan tradisi dan adat istiadat yang dimilikinya. Oleh karena masyarakat minang masih menjunjung tinggi tradisi, budaya dan adat istiadat yang ada di minangkabau, seperti Pacu Jawi, Batagak Panghulu, Upacara Tabuik dan lainnya. Tetapi di zaman seperti sekarang yang serba teknologi ini tradisi dan budaya mulai ditinggalkan oleh masyarakat.

Nah reader's karena itu kita akan membahas tentang tradisi yang hampir punah di Minangkabau.

Tradisi pertama yang hampir punah yaitu tradisi pernikahan Bajapuik dan Petatah Petitih. Bajapuik merupakan tradisi dari zaman dahulu yang berasal dari Pariaman. Biasanya pada hari pernikahan, calon pengantin mempelai pria akan dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita. Mengapa dibawa ke rumah calon mempelai? Karena tempat pernikahannya berlangsung di rumah mempelai wanita. Tetapi sekarang karena perkembangan zaman, tradisi ini perlahan-lahan mulai dilupakan karena mereka menganggap tradisi ini bukan menjadi suatu syarat pernikahan.

Petatah Petitih merupakan suatu adat pernikahan yang ada di Minangkabau. Adat pernikahan ini selalu di dahului oleh Mamak kepada calon mempelai laki-laki dan pihak keluarga dari calon mempelai wanita. Biasanya Petatah Petitih ini berisi tentang nasehat dan pedoman hidup bagi masyarakat Minang. Namun sekarang sangat disayangkan karena sulit sekali mencari generasi-generasi muda zaman sekarang yang masih fasih bermain kata dalam adat pernikahan ini.

Selanjutnya, tradisi masyarakat Minangkabau yang hampir punah adalah berkegiatan di masjid atau surau seperti belajar, mengaji, dan belajar seni bela diri asli Indonesia yaitu pencak silat. Tetapi di zaman serba modern ini tradisi ini sudah perlahan-lahan menghilang karena anak muda sekarang lebih suka nongkrong di warung, cafe atau berdiam dirumah saja. Sangat disayangkan seharusnya tradisi ini masih ada sampai sekarang tetapi karena kecanggihan teknologi mereka lebih memilih menutup mata dan mengabaikan apa yang sudah menjadi tradisi dari nenek moyang kita.

Itulah beberapa tradisi dan budaya yang hampir punah di Minangkabau. Kita sebagai anak muda dan generasi bangsa harus melestarikan apa yang telah leluhur kita tradisikan agar tradisi dan budaya ini masih bisa dirasakan oleh anak dan cucu kita nanti. Suka dengan budaya luar itu boleh tetapi jangan lupa dengan budaya sendiri. Kita lahir dan besar di Indonesia seharusnya kita lebih melestarikan budaya kita untuk tunjukkan kepada dunia bahwa budaya dan tradisi kita sama bagusnya bahkan punya kita lebih bagus dari punya mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun