Mohon tunggu...
Muthia D. Santika
Muthia D. Santika Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Psikologi klinis. Psikologi Islam. Masih terus belajar. Mengerahkan segala potensi, semoga Allah SWT meridhoi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bulan Ramadhan sebagai Momentum untuk Melatih Kemampuan Pengendalian Diri

31 Maret 2023   10:40 Diperbarui: 31 Maret 2023   10:55 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pexels/Ahmed Aqtai)


Kita telah menginjak hari ke-9 di bulan Ramadhan. Apa kabarnya iman kita? Semoga Allah selalu membersamai dan membimbing ikhtiar kita agar mendapatkan Ramadhan yang berkualitas, yang diisi dengan ibadah ikhlas, sabar, dan konsisten. Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa karena bulan Ramadhan dapat menjadi momentum modifikasi perilaku yaitu berkurangnya perilaku negatif dan bertambahnya perilaku positif. Yang dengannya dapat mengarahkan pada perubahan karakter. Perubahan karakter dengan shaum di bulan Ramadhan dapat dikaji dari sudut pandang psikologi terutama pada aspek self control. 

Self control adalah kemampuan untuk mengendalikan gerak dan perilaku maupun keinginan yang terbuka dan terselubung, juga kemampuan untuk mengendalikan emosi dan impuls (dorongan) seseorang. Self control mencakup pertimbangan dan keputusan yang melibatkan konflik antara keuntungan jangka pendek dengan keuntungan jangka panjang yang lebih besar. Seseorang dikatakan memiliki self control yang baik ketika mampu untuk memilih perilaku yang akan menghasilkan keuntungan jangka panjang (APA Dictionary, ).

Dengan kata lain, self control adalah kemampuan untuk memilih hal yang harus  dilakukan daripada hal yang ingin dilakukan.

Salah satu teori self control yang banyak menjadi rujukan adalah limited-resource model. Model ini menunjukkan bahwa ketika kita melakukan self control, maka energi mental kita dapat terkuras. Seperti halnya penggunaan otot. Saat kita melatih otot, akan timbul rasa lelah namun otot akan dapat menghasilkan tingkat pengerahan tenaga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sama seperti melatih otot yang dapat meningkatkan kekuatan, melatih self control juga dapat meningkatkan kemampuan untuk mengesampingkan dorongan untuk memuaskan keinginan.

 Mengapa Kemampuan Self Control Perlu Dimiliki?

Impulsif adalah istilah yang menjelaskan mengenai rendahnya kemampuan self control, sehingga perilaku individu impulsif cenderung dikendalikan oleh keinginan sesaat, kepuasan, kesenangan tanpa pertimbangan yang matang mengenai konsekuensi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan kata lain bisa dideskripsikan seperti 'lepasnya' kebinatangan dalam diri manusia. Impulsivitas dapat berkembang menjadi berbagai bentuk gangguan perilaku seperti makan berlebihan, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, kejahatan, agresi dan kekerasan, pengeluaran berlebihan, perilaku seksual berisiko, dan perjudian patologis. (Baumeister et al., 2007)

Cara Efektif untuk Melatih Self Control

Teknik melatih self control yang paling efektif adalah dengan melakukan dua hal yaitu monitoring dan delay gratification. 

Monitoring adalah meningkatkan kesadaran atas apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh diri. Dengan kesadaran tersebut, maka kita akan mampu memilah lalu memilih mana saja perilaku yang tidak sesuai dengan aturan agama dan tujuan hidup. Sehingga lahir sikap yang waspada, teliti, hati-hati dan bijak dalam membuat keputusan.

Delay gratification adalah menunda pemuasan dorongan agar mendapatkan reward yang lebih berharga di masa depan daripada kepuasan yang sejenak dan sementara. Misalnya bersabar untuk tidak berpacaran agar terhindar dari zina dan lebih memilih untuk mendapatkan pahala ibadah ketika menikah.

Monitoring dan delay gratification perlu dilakukan secara konsisten sehingga terjadi peningkatan kualitas diri yang menetap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun