Mohon tunggu...
Muthia Nur Alifa
Muthia Nur Alifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI - KKN Kelompok 47

Akun ini ditujukan untuk memenuhi tugas KKN berupa artikel berita dengan Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Kamin Sumardi, M.Pd.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seruan Cegah Covid-19 dengan Slogan PHBS

7 September 2021   21:10 Diperbarui: 7 September 2021   21:18 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakkan semarak untuk mencegah COVID-19 banyak dilakukan oleh pemerintah diikuti publik figur yang turut mempersuasi masyarakat untuk tetap siaga serta menerapkan protokol kesehatan. Salah satu pedoman yang harus dilakukan adalah terkait pemakaian masker. Namun, masih banyak masyarakat yang lalai terhadap peraturan tersebut dan berkilah dengan berbagai macam alasan. Padahal anjuran tersebut untuk kebaikan masyarakat sendiri dan seluruh penduduk di dunia.

COVID-19 merupakan virus mematikan yang menyerang bukan hanya pada kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental manusia. Tercutat dari berbagai berita media massa diberitakan banyak orang yang mengalami depresi soal pekerjaan juga rasa jenuh luar biasa yang berdampak terhadap kesehatan mentalnya, bahkan sebagian dari mereka terciduk menggunakan obat-obatan terlarang karena efek stress.

Berdasarkan catatan di atas, bisa dikatakan terdapat masyarakat yang sudah patuh pada protokol kesehatan dan sebagian lagi belum.  Selain dari banyaknya anjuran di berbagai media juga dibutuhkan kesadaran dari diri masyarakat masing-masing. Lebih parahnya lagi, masih terdapat pula masyarakat yang meyakini virus COVID-19 adalah hoax semata.

Sosialisasi tambahan diperlukan dengan sasaran ke daerah-daerah pelosok sebagai prevensi penyebaran virus corona. Masyarakat yang tidak memiliki media komunikasi bisa jadi belum mafhum terhadap kondisi yang terjadi di masa pandemi ini. Sosialisasi tersebut harus dibekali dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi penyebaran yang tidak diinginkan.

Meski terdapat banyak kemungkinan tidak terjangkaunya seluruh masyarakat, tetapi penyuluhan melalui media sosial tetap diperlukan. Hal tersebut juga bisa menjadi pengingat bagi sebagian masyarakat yang banyak berseliweran di media maya.

Maka dari itu, seorang mahasiswa yang tengah melakukan kegiatan KKN memiliki inisiatif untuk mengajak para siswa untuk lebih waspada terhadap wabah COVID-19. Di dalam kegiatannya yakni membantu memberi bahan berbagai literasi yang terdiri dari literasi baca dan tulis, literasi numerasi, serta literasi sains, diberikan juga pembekalan kepada siswa-siswa terkait virus COVID-19 dan pencegahannya.

Agar menarik perhatian siswa supaya mengamalkan apa yang disampaikan, mahasiswa ini memanfaatkan media Canva untuk membuat poster berkenaan pencegahan COVID-19. Tema yang diusung dalam poster itu berisi mengenai PHBS Hadang COVID-19. Dalam aplikasi Canva sendiri menyediakan berbagai macam layanan dimulai dari pembuatan desain presentation, Instagram post, poster, desktop prototype, logo, resume, flyer, card, infographic, video, a4 document,  invitation, business card, photo collage, graphic organizer, proposal, dll. Didukung pula dengan template, animasi bergerak, grafik, latar gambar dan music, beragam jenis teks, dan sebagainya.

Pembahasan pada poster berisi tentang perilaku sehari-hari yang sangat mudah dilakukan tetapi berdampak cukup besar bagi pencegahan COVID-19. PHBS itu sendiri merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Penyampaian poster ini terbilang cocok untuk kalangan siswa karena tindakan yang tertera di poster dapat berlaku pada seluruh lapisan masyarakat, dimana siswa pun dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pesan yang terdapat dalam poster, PHBS Hadang COVID-19 mengajak siswa untuk cuci tangan dengan baik dan benar, menjaga etika batuk, dan menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh. Dalam menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh, siswa dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi seimbang termasuk buah-buahan dan sayur, tidak lupa dengan olahraga setiap hari, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh. Pencegahan penyebaran tersebut juga tetap harus dibarengi dengan penggunaan masker dan menjaga jarak dengan orang lain.

Akhir-akhir ini, banyak sekolah yang mulai menyelenggarakan pelajaran tatap muka meskipun masih dibatasi jumlah siswa per kelas dan waktu pembelajaran yang berlaku setengah dari seluruh jam pelajaran. 

Maka penyuluhan dan pengingat bagi pihak sekolah sangat diperlukan demi kelancaran pembelajaran. Banyak hal yang perlu diperhatikan saat pelajaran tatap muka langsung salah satunya adalah jarak tempat duduk setiap siswa. Penyediaan face shield dari pihak sekolah juga sangat membantu proteksi ganda bagi para siswa agar bisa meminimalisir penyebaran dari virus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun