Mohon tunggu...
Bany Tamim
Bany Tamim Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya rumput berharap hidup tanpa diinjak

Bany tamim adalah nama pena dari Mutammim, Penulis lahir di Sampang 1996.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menari Dalam Sepi

7 April 2017   18:37 Diperbarui: 29 April 2019   21:27 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam memusamkan muka saat ku rayu
Mari menari dalam sepi ajakku pada malam

Dia pun menolak, karena menurut malam ajakanku aneh
Akupun menjelaskan makna ajakanku yang mungkin sedikit layu:
Sebelum esok, karena esok kita tidak lagi bisa menari
Semua ruang yang akan kita tempati penuh dengan duri-duri

Malampun membuka lebar pintu hati yang awalnya terkunci
Malam, terima kasih kau telah sudi menemani sepi-ku.

Pajerruan: 11/12/16

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun