Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bacalah Buku dengan Nyaring

26 Maret 2023   05:07 Diperbarui: 26 Maret 2023   17:50 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Ismail Salad Osman Hajji dirir/unsplash

Kapan terakhir kali anda membaca dengan mengeluarkan suara, alias membaca secara nyaring? Barusankah, kemarinkah, ataukah puluhan tahun lalu ketika anda masih duduk di bangku SD?

Sepertinya, sebagian besar dari kita sudah jarang sekali membaca dengan mengeluarkan suara dari mulut kita. Semakin dewasa, kita lebih suka membaca baik buku maupun teks lainnya dengan keheningan otak tanpa menggoyangkan lidah dan bibir kita. 

Barangkali hal itu disebabkan karena kita merasa lebih cepat menyerap informasi yang terkandung dalam bacaan dengan membaca dalam hati. Atau mungkin, kita takut dianggap kekanak-kanakkan karena membaca  secara nyaring biasanya identik dilakukan oleh anak-anak SD yang sedang belajar membaca.

Tapi sadarkah anda, sebenarnya kegiatan membaca buku dengan nyaring memiliki manfaat besar lho bagi kita yang tidak lagi berusia kanak-kanak.

Dulu saya bisa mengkhatamkan satu sampai tiga judul buku dalam sebulan dengan membaca dalam hati. Setiap saya selesai membaca, saya merasa sangat paham. 

Tapi ketika saya diminta untuk menjelaskan apa isi buku yang barusan saya baca, mulut saya selalu belibet, gagap dan bahkan pikiranku blank, tidak ingat barang satu kalimatpun. Di saat itulah saya merasa ada sesuatu yang kurang dengan cara saya membaca buku.

Saya pun berpikir, kira-kira apa yang kurang? Mengapa saya merasa paham dan bisa menyerap isi buku yang saya baca, tetapi sangat kesulitan untuk menjabarkannya kepada orang lain?

Hingga akhirnya, saya menemukan hipotesa bahwa penyebab kesulitan saya itu adalah karena adanya ketidaksinkronan antara otak dan mulut saya. 

Otak saya terlalu cepat bekerja sementara mulut saya tidak bisa mengimbanginya sehingga mulut saya tidak sanggup menjalankan perintah-perintah yang disampaikan oleh otak.

Apalagi saya adalah seorang introver yang memang tidak suka banyak berbicara kecuali untuk sesuatu yang sangat penting. Mulut saya jarang saya gerakkan sehingga menjadi kaku dan malas untuk menghasilkan suara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun