Membaca kerling tajam matamu aku terdiam
Semerbak rasa yang tak terungkap kata
Mewangi di setiap derap jantungku.
Pada dirimu kutemukan jejak-jejak dewi
yang lama kucari
dalam kesendirianku yang kelu.
Teramat dingin di sini,
seperti ada yang menusuk dadaku
Putih kabut membawa sepi pepohonan yang tersekap kelam
Di ujung pandangku, di bawah redup lampu
Rinduku menggigil
bayangku jatuh di jalanan berderu
Tiada kesempurnaan yang dapat kau temukan
Dalam diriku tak ubahnya ilalang yang tersabit bulan
Di musim hujan yang menyulam tangis
sungai-sungai penuh sampah
Apakah aku terlalu angkuh tuk mencintaimu?
Ah, nampaknya antara kita,
cinta telah membuat mahluk baru
yang bisa merebahkan matahari dengan jemarinya.
(2011)