Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Malam yang Basah

3 Januari 2021   23:51 Diperbarui: 7 Januari 2021   18:48 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Valentin Müller on unsplash

Malam yang Basah

Malam yang basah
Dingin berderu hebat
Dedaunan tumpah rebah

Ranjang mekar berkilauan
Jendela kuncup meredup
Selimut layu berhamburan

Dua manusia binal
Mabuk rayuan kental
Tuhan tak dikenal

***

Kupadamu

Di bawah rindang matamu
Kuberteduh dari panas
paras yang jalang

Ke dalam rimbun ketiakmu
Kubuang semua hawa
yang melekat di kepala

Di dalam merdu hatimu
Kulelapkan hasrat biru
pulas tiada menggebu

***

Hari masih Hening

Hari masih hening
Kopi sudah bening
Ibu terbujur kering

Ibu pergi ke surga
mau membikin kopi
lengkapi rokok bapak

Bola mata bocah
Pecah bagai beling
Yatim piatu? Sah!

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun