Majas-majas tersebut dituliskan dengan sangat menarik dan sangat menggoda. Membaca puisi ini kita seolah dibawa untuk bermain-main di dunia imajinasi yang syahdu.
3. Pesan yang inspiratif
Dan jimat lain yang bisa menjawab pertanyaan kenapa puisi LFA ini walau klise tapi terasa istimewa, adalah karena adanya pesan inspiratif yang dapat diserap dengan mudah bagi pembacanya.
Dari kisah hubungan antara embun dan daun, kupu-kupu dan "aku" tersirat nilai moral untuk meningkatkan rasa syukur atas apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita, serta nilai moral untuk senantiasa berbuat kebaikan kepada mahluk lainnya.
Kemudian dari bagaimana sikap "aku" yang akhirnya memilih berdansa di atas panggung kesunyian, menunjukkan kesedihan berbalut rasa sepi yang berkepanjangan dapat dihilangkan melalui cara penerimaan hati akan nasib yang dialami.
Begitu.
Jadi kesimpulannya, puisi LFA ini Bagus.
Penutup
Puisi Pada Suatu Pagi LFA memiliki tema dan latar yang klise. Seperti puisi-puisi pasaran, LFA cuma bermain-main di kata kunci Perempuan, Kesepian, pagi hari, embun, daun, kupu-kupu.
Tetapi berkat kecerdikannya menggunakan tiga jimat: Diksi yang segar, majas yang menggoda, dan pesan yang inspiratif, LFA mampu mengemas tema yang klise ini menjadi menarik dan nikmat untuk kita baca.
Dari hasil pembedahan ini, ternyata untuk membuat sebuah puisi yang menarik dan nikmat itu sangat mudah ya... silahkan dicoba!
PR: Buatlah satu Puisi yang serupa dengan Pada Suatu Pagi, LFA. Puisi harus mengandung kata embun, daun, dan kupu-kupu! Kumpulkan besok!