Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengupas Puisi "Tamu" Karya Syahrul Chelsky

25 November 2020   22:49 Diperbarui: 25 November 2020   23:02 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar kompasiana

Jadi siapakah tamu itu?

Bait ke tujuh dan ke delapan, inilah konflik sesungguhnya. Tuhan akhirnya mengabulkan permintaan "aku".  Tamu yang "aku" tunggu-tunggu pada saat itu telah datang hendak menemui "aku". Namun, tamu itu segera diusir oleh ibunya.

Alhasil, "aku" tidak dapat bertemu dengan tamu yang selalu ia inginkan kedatangannya itu. Ibunya menutup-nutupi kedatangan tamu itu dengan menjawab yang datang "kenangan".

aku bertanya: siapa yang datang?
ibu menjawab: kenangan 

Nah, menurut analisa saya, tamu yang datang itu adalah seseorang yang memiliki kenangan pahit bagi ibunya. Makanya ibu segera mengusirnya sebelum anaknya bisa bertemu.

Kenangan pahit itu kemungkinan besar adalah sang mantan suami ibunya, bapaknya si "aku". Skenarionya bisa saja begini: 

Dulu "aku" dilahirkan dalam kondisi keterbasan fisik, sang suami tidak menerima keadaan tersebut. Kemudian suami kecewa lalu meninggalkan "aku" begitu saja. Ibunya merawat "aku" sendirian. 

Hingga "aku" beranjak remaja, "aku" mulai mencari-cari siapa bapaknya dan berdoa bapaknya itu datang menemuinya. Kemudian ketika akhirnya Bapaknya itu datang menyesali perbuatannya, ibunya menutup pintu maaf rapat-rapat sehingga "aku" sampai saat ini tidak dapat bertemu dengan bapaknya.

Kira-kira begitu. Sebenarnya Skenario lainnya juga ada, tapi satu saja saya jabarkan di atas. 

Tapi inti yang saya tangkap dari membaca puisi ini adalah si penulis ingin menggambarkan kasih sayang seorang ibu, sekaligus menyelipkan rasa keegoisan seorang ibu. Ibu itu tak mau anaknya bertemu dengan bapaknya. Padahal anaknya sangat berharap bertemu dengan bapaknya itu. Begitu.

Kesimpulan

"Tamu" karya Syahruk Chelsky ini merupakan karya yang keren. Diksinya sederhana, renyah, dan mudah dipahami. Sangat cocok dinikmati oleh orang awam seperti saya.

Secara makna, puisi ini sangat Inspiratif dan sangat berkesan jika kita kupas lebih dalam. Ada Ibu, ada anak, ada kucing, ada radio dan ada banyak lagi, jika dikaji secara filosofis mungkin bisa membuat kita sempurna menjalani kehidupan sebagai manusia yang lebih berbudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun