Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mak! Artikelku Masuk Tipi!

2 Juni 2020   01:55 Diperbarui: 2 Juni 2020   02:20 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar kanal Kompasiana video Ruang Kurasi Kurasi

Tahun 80-90an menonton televisi merupakan hiburan yang istimiwir sekali. Saat itu, harga sebuah pesawat televisi masih mahal. Di kampung, hanya keluarga tertentu saja yang bisa memiliki benda ini di ruang tengah rumahnya.

Setiap pagi dan sore, mulai dari anak-anak hingga emak-emak yang di rumah mereka tidak ada TV, berduyun ke rumah tetangga atau rumah Pak Lurah hanya untuk menonton acara televisi bersama-sama.

Meski stasiun TV belum sebanyak seperti masa sekarang, tetapi beragam acara sinetron, berita, kartun, hingga bulutangkis merupakan hiburan yang menyenangkan. Tak heran, jika demi menonton TV, banyak yang rela untuk nebeng nonton tv di rumah tetangga.

Terkadang, ada juga tetangga pelit yang tak bersedia oranglain menonton tv di dalam rumahnya. Anak-anak yang keluarganya tidak punya TV, terpaksa harus menonton dengan cara mengintip-intip dari jendela atau lubang-lubang kecil di luar rumah.

Sungguh masa-masa yang mengesankan!

Keistimiwiran televisi tak jarang membuat manusia-manusia pada masa itu mempunyai angan-angan dan cita-cita bisa masuk tv. Kalau ada tetangga yang bisa masuk tv entah karena tak sengaja tersorot kamera di belakang reporter yang sedang meliput berita, satu kampung bisa heboh gara-gara itu.

Emak! Lihat! Aku Masuk Tipi!

Artikelku Masuk "Tipi" di Ruang Kurasi Kompasiana

Jujur saja, sejak kecil saya bukan termasuk manusia yang punya mimpi masuk TV layaknya impian anak-anak seumuranku pada masa itu. Saya pikir, apa enaknya masuk tipi, wong gitu-gitu doang. Kok segitunya mereka girang pengen masuk tipi, aneh deh!.

Tapi diusiaku yang menginjak quarterlife ini, saya baru menyadari bahwa impian anak-anak pada masa itu bukanlah hal yang aneh, ternyata yang aneh itu saya. Hehe

Kesadaran bahwa impian masuk TV adalah keinginan anak-anak yang lumrah dan rasional adalah ketika mendapati sebuah artikel yang saya bikin, baru saja "masuk tipi".  Rasanya, memang menggembirakan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun