Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panduan Sungkeman Hari Lebaran 2020

24 Mei 2020   02:35 Diperbarui: 24 Mei 2020   02:48 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakde sungkem dengan Alm. Ibundanya (Instagram Jokowi)

6. Serangkaian prosedur  sungkeman sudah selesai. Anda boleh menangis haru sepuas-puasnya. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan makan-makan.

Sst.. Jujur saja, saya tidak suka melakukan sungkeman, rasanya agak aneh aja. Di saat  saudaraku yang lain tiap sungkeman lebaran sama orang tua atau simbah sampe nangis-nangisan, saya malah pengen cengengesan, tapi  saya tahan-tahanin.

Kalimat maaf yang saya ucapkan juga tak sepanjang dan tak seformal kalimat di atas, paling saya cuma bilang "Ngampuntene ingkang Katah, nggih Mak!".

Tetapi, kelakuan saya jangan ditiru, ya. Anda ikuti "prosedur sungkeman" yang saya cantumkan di atas saja, formal, runtut, dan halus. Kalau bisa, hafalin tuh template permintaan maaf yang paling panjang. Itung-itung, melestarikan budaya dan bahasa daerah anda, biar tidak punah.

Hehe

Sekian, artikel ini. Semoga menghibur untuk mengisi hari libur anda.

Selamat berlebaran, selamat merayakan hari raya idul fitri 1441 H. Tetap semangat meski harus dirayakan di rumah saja!

Oiya, saya juga punya artikel menarik lainnya lho : Lebaran: Sudah Kenyang, dipaksa Makan

Matur sembah nuwun.

Sungkem -/\-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun