Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dompet yang Diselipkan di Sela-sela Kutang

25 Februari 2020   19:19 Diperbarui: 25 Februari 2020   19:27 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wujud dompet yang saya temukan dan pakaiDompet yang saya temukan dan pakai. dokpri

Jadi daripada repot-repot bawa dompet yang dijining, atau tangan mereka repot memegang dompet, ya mereka mungkin merasa lebih praktis jika dompetnya diselipkan saja di Kutang. Hehe

Ketiga, tren Fashion Jaman dulu memang begitu.

Saya berhipotesis bahwa kenapa emak-emak jaman dahulu melakukan kebiasaan menyelipkan dompetnya di kutang, karena mungkin itulah tren fesyen mereka pada saat itu. Bahwa menaruh dompet di dada itu bukan hanya dilihat dari sisi fungsinya, tetapi memang dari keindahan yang tercipta jika seorang emak-emak melakukan itu.

Perbandingannya, saya lihat fesyen sekarang juga aneh-aneh, seperti ada desainer yang membuat dompet yang diletakkan di kaki, atau kantong saku yang dibuat, tetapi tidak dipakai untuk menaruh barang/uang. Dan hal itu, beranjak menjadi lumrah.

hehe.

Kamu bisa nambahin apa lagi kira-kira alasan emak-emak menyelipkan dmpet di dada?

Penutup

Aduh, sebenarnya masih banyak yang ingin saya bahas dan tulis tentang kebiasaan unik ini,

seperti kenapa sekarang mulai hilang? Apa filosofinya? Apa pro kontranya? bagaimana bisa kebiasaan ini berpengaruh sebagai budaya?

Tapi karena saya melihat bahwa saya sudah mengetikkan lebih dari seribu kata di postingan ini, jadi saya sudahi saja.

Saya harap setidaknya ini akan menghibur. Syukur-syukur dapat diambil sisi edukasinya. haha.

Terima kasih.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun