Padang.... suatu daerah yang sejak dulu saya ingin kunjungi. Saya memang tidak paham betul soal wisata daerah ini tapi saya amat mengerti betapa makanannya sungguh nikmat wkwkkw.
Bermodal bayang-bayang rendang maka saya yang berada di meja kasir saat promo Siriwjaya Big Bang beberapa waktu lalu, sepakat memilih padang sebagai perjalanan selanjutnya.
Harga yang saya dapatkan sungguh fantastis. Cuma Rp 400 ribu pulang-pergi. Jadi betapa girangnya hati ini hahahaha...Saya pun pamer ke teman-teman karna saya dapat harga yang murah gila-gilaan.
Setelah sekitar 3 bulan berlalu, teman SMA saya beserta temannya ikutan join trip saya dan si mama. Tentu saja dengan perbedaan harga yang mencolok sampe ke mata. wkwkwkw. Ya, mereka beli sekitar sejuta.
Jeng jeng... tibalah waktunya pergi ke Padang. Saya sudah mempersiapkan itinerary di kepala saya seperti biasa. Saya juga sudah kontek dengan teman saya yang berdiam di sana. Tujuannya cari informasi sebanyak2nya dan juga sopir untuk mengantar kami.
Setelah sudah ketemu dan disepakati dengan harga yang masuk di kantong maka kami pun putuskan memesan mobil yang siap mengantar ke seputaran Kota Padang dan Bukittinggi.
Rute pertama yang kami tempuh adalah Danau Singkarak, Istana Pagaruyuang, lalu ke Bukit Tinggi. Ini merupakan jalan yang dianggap memutar sih tapi pemandangan ciamik dan sejuk karena pegunungan. Sampai di bandara saya udah laper dan gak sabar banget nyicipin makanan padang.
Makanya kaki saya pun melangkah ke salah satu tempat makan di Bandara dan langsung tancap gas makan dendeng balado yang tampilannya cabai merahnya sudah sangat menggoda. Eits.... selera saya langsung sirna saat  gigi saya nyangkut di gigitan pertama karena keras banget itu daging.
Tapi karena laper akhirnya dipaksa lah dengan tenaga ekstra. Pahit makin menjadi saat ternyata harganya gak ramah banget di kantong untuk seporsi dendeng, nasi, sama es teh hampir 50 ribu. yah, sudah lah daripada disesali dibayar saja.