Mohon tunggu...
Media Berbagi
Media Berbagi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Lagi Sama

1 Desember 2024   05:02 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana setelah hujan di Jungle camp (Sumber: Koleksi Pribadi)

Puisi ini lahir dari pertemuan tak terduga dengan seseorang yang pernah hadir dalam kehidupan penulis di masa lalu. Perasaan yang sempat tertidur kini terbangun kembali, membawa keraguan dan nostalgia yang membingungkan. Puisi ini menggambarkan perasaan penulis yang terperangkap di antara kenangan akan hubungan yang belum sepenuhnya terselesaikan dan kenyataan bahwa perasaan itu mungkin tidak pernah terbalas. Latar belakang puisi ini mencerminkan ketegangan batin antara keinginan untuk tetap berada dalam pertemuan itu, namun juga takut akan penolakan yang mungkin datang. Melalui hujan, malam yang gelap, dan ketegangan dalam diri, penulis menggali kedalaman perasaan yang tulus namun penuh keraguan, antara keinginan untuk membuka diri dan ketakutan akan kenyataan yang tidak sesuai harapan.

Berikut Puisinya: 

Berbeda 

Waktu mempertemukan tanpa berbisik dahulu. 

Seakan kejutan manis yang selalu ku impikan

Terkejut, membatin pada rintik hujan, kita pulang saja.

Ku dibawa takdir untuk mendengar kembali khas tuturnya yang sulit kulupa

Ku sembunyi pada gelap malam yang di bawa oleh hujan yang tidak begitu deras. 

Seakan merestui perjumpaanku dengannya.

Aku begitu berpura-pura gelisah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun