Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajarlah Bercanda Agar Karier Melesat

27 November 2021   08:08 Diperbarui: 29 November 2021   08:30 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perjalanan karier seseorang. Gambar oleh Albrecht Fietz dari Pixabay 

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 2500 subjek, 81% mengatakan mereka percaya bahwa lingkungan kerja yang gembira (fun) membuat mereka lebih produktif (1). Sedangkan kunci bagi perkembangan karier seseorang adalah produktivitas kerja yang baik.

Humor atau candaan adalah salah satu faktor kunci terciptanya lingkungan kerja yang fun. Tertawa sebagai akibat dari humor ternyata memiliki banyak manfaat. Ia bekerja dengan cara memicu perubahan fisik dan emosional yang sehat dalam tubuh. Tertawa mampu memperkuat sistem kekebalan, meningkatkan suasana hati, mengurangi rasa sakit, dan melindungi dari efek stres yang merusak. Tidak ada yang bekerja lebih cepat untuk mengembalikan keseimbangan pikiran dan tubuh selain tertawa (2)

Sudah sejak lama humor dipercaya sebagai salah satu obat terbaik. Para dokter gigi bahkan telah meresepkan dosis tertawa untuk mengurangi rasa sakit dan stres yang diakibatkan masalah pada gigi. (3)

Namun faktanya, berdasar survey Gallup, semakin bertambah usia seseorang, rata-rata tertawanya berkurang drastis. Seorang anak berusia 4 tahun rata-rata tertawa 300 kali dalam sehari, sedangkan seseorang berusia 40 tahun rata-rata hanya tertawa 3 kali dalam sehari. (4)

Berdasar pada beberapa studi yang telah dilakukan, terdapat efek positif dari humor ditempat kerja, yang dapat berkorelasi positif dengan kemajuan karier seseorang, yakni:

1. Ikatan interpersonal lebih cepat terbentuk
Ketika kita membuat lelucon atau humor yang membuat rekan kerja kita tertawa, bonding akan lebih cepat terbentuk. Humor yang menjadikan diri sendiri sebagai subjek akan lebih efektif. Kita akan dipersepsikan sebagai seorang yang humanis, dapat mengalami hal yang lucu atau aneh dan membuat kesalahan. Hal yang perlu menjadi catatan adalah sebaiknya humor tidak bersifat agresif (menyerang atau menjatuhkan harga diri orang lain). Hal ini justru akan berakibat negatif karena membuat ketidaknyaman dan potensi perselisihan.

2. Kinerja seorang Leader dipersepsikan lebih baik
Leader yang humanis, akrab dengan rekan kerja dan anggota tim yang dipimpinnya biasanya akan lebih disukai. Humor dapat membantu Leader untuk menjadi lebih akrab dan diterima dengan lebih baik oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.

3. Mood yang ceria
Mood yang cerah/riang akan membuat seseorang terlihat charming dimata orang lain. Hal ini akan memudahkannya untuk menjalin work relationship dengan baik.

4. Mengurangi tingkat stres
Stres adalah salah satu faktor terbesar penyebab mental illness. Dalam kondisi stres, kita sukar untuk berpikir dan bertindak dengan jernih. Akibatnya kualitas dari keputusan yang diambil juga tidak akan baik. Hal yang apabila terjadi terus-menerus akan berpengaruh buruk bagi perjalanan karier.

5. Mencairkan suasana setelah perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat adalah suatu hal lumrah terjadi. Di dalam dinamika korporasi, tensi yang diakibatkan perbedaan pendapat bisa sangat tinggi tergantung dari besar kecilnya sumberdaya yang diperdebatkan. Semakin besar/strategis/penting sumberdaya (misalnya talent, dana investasi, cost) semakin tinggi pula tensinya. Tidak jarang salah satu pihak akan berada di posisi yang kalah atau kurang diuntungkan. Kondisi ini dapat mengakibatkan hubungan yang menjadi kurang harmonis antar personil. Disinilah humor dapat memainkan peran yang penting, dia dapat meredakan tensi yang diakibatkan perbedaan pendapat. (5)

Demikianlah beberapa manfaat dari candaan/humor bagi karier di tempat kerja. Sudahkah kita merasakan manfaatnya untuk diri sendiri dan atau tim kerja kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun