Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tentang Real Madrid yang Lebih Menyenangkan

2 Maret 2020   18:15 Diperbarui: 2 Maret 2020   18:25 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini, tentu saja, subjektif. Tapi setidaknya, saya ingin ketakan, bahwa Real Madrid, meski dengan skuad sebegitunya jika dibandingkan dengan masa lalunya yang sangat glamor, bisa tampil tidak mengecewakan. Bisa menghajar Barcelona, meski tanpa Hazard dan Bale. Artinya, Real Madrid tetap menjanjikan, setidaknya dari pemain-pemain barunya, masih bisa menitipkan harapan.

Laga El-Clasico sudah selesai. Berlangsung dalam tensi yang cepat dan menegangkan. Seperti biasa. Banyak tercipta peluang, meski akhirnya kemenangan berpihak pada tim tuan rumah. Jika sebelumnya Real Madrid mampu menahan imbang di kandang Barcelona, maka di laga El-Clasico dini hari tadi, Real Madrid berhasil mencukur Barcelona dengan dua gol tanpa balas melalui dua pemain mudanya yang sangat energik: Vinicius Junior dan Mariano Diaz.

Dikatakan energik, tentu saja, karena goal yang tercipta bukan hanya hasil kreasi permainan yang cepat semata tapi sekaligus kemampuan keduanya dalam melakukan dribling dan berlari kencang sehingga pemain belakang Barca terlambat menutup Vini dan Diaz.

Menerima umpan matang dari Kroos, Vini bergerak bebas dari sektor kanan pertahanan Barca yang ditinggalkan Semedo, lalu Pique berada dalam situasi dilema karena ketika harus memotong pergerakan Vini dengan cepat ada kemungkinan Vini akan memberikan bola pada Carvajal yang sangat siap dan berdiri cukup bebas untuk menerima bola di tengah. Tinggal sodok, selesai. Ada juga Benzema disana. Maka, Pique seperti menunggu, menempatkan diri antara Vini dan Carvajal. Pique sebenarnya memberikan sedikit hadangan, tapi justru karena itulah, bola meluncur ke dalam gawang. Membuat ter Stgen pasrah, mati langkah. Goal!

Lalu menjelang laga usai, Mariano Diaz masuk menggantikan Benzema. Pergantian yang sebenarnya dianggap "basa-basi" saja, terutama untuk "merampas" jalannya waktu. Banyak yang membacanya seperti itu, sebagai upaya untuk membuang-buang waktu. Namun siapa sangka, Diaz justru membuat derita Barca semakin nestapa. Masuk ke lapangan, berlari ke sisi kiri pertahanan Barca lalu berjuang merebut bola lemparan Carvajal dan berhasil lepas dari Umtiti, berlari dan hampir saja terjegal. Namun meski tak sempurna melakukan tendangan, justru itulah tendangan yang melahirkan petaka.

Umtiti berusaha mengganggu Diaz dan saat bersamaan, Semedo siap juga untuk menghadang. Semedo, berada pada situasi dilematis sebagaimana Pique. Kalau cepat berlari untuk menghadang, bisa jadi Diaz memberikan bola ke tengah dimana Vini berteriak-teriak mengangkat tangannya dan sudah lebih dari siap untuk menerima bola. Tinggal hajar, selesai. Diaz menjadi pahlawan dan perbincangan. Ia masuk, berlari merebut bola, menciptakan goal, lalu pertandingan selesai. Diaz menjadi super sub yang menciptakan sejarah baru dalam El-Clasico. It was amazing!

Saya kembali ingin mengatakan, bahwa Real Madrid tetap menjanjikan, setidaknya dari pemain-pemain barunya, masih bisa menitipkan harapan.

Sempat mengalami penurunan pasca menciptakan rekor baru dalam sejarah sepakbola Eropa sebagai satu-satunya tim yang menjuarai Liga Champions tiga kali berturut-turut, Real Madrid akhirnya kembali bangkit setelah kembali ditangani oleh Si Botak yang genius, baik sebagai pelatih maupun saat masih menjadi pemain; Zinedine Zidane. 

Selain gaya permainan cepat melalui pergerakan pemain -ada yang kemudian menyebutnya sebagai "tiki-taka" gaya baru karena bahkan membuat Barcelona beberapa kali kelimpungan-, ada satu hal yang membuat fans Real Madrid cukup tenang, yaitu keberhasilan Zidane meramu tim tanpa mengandalkan nama besar sehingga melakukan pembelian yang jor-joran.

Terlalu panjang jika harus menjelaskan satu persatu, tapi kita bisa melihatnya pada sosok-sosok tertentu yang sebelumnya tidak dilihat siapa-siapa tapi sekarang menjelma menjadi pemain yang siap tempur dan berkelas. Sebelumnya siapa yang kenal Casemiro? Lalu sejauh mana penikmat bola mengenal Asensio dan Vasquez, misalnya? Tapi ketiganya menjelma menjadi pemain berkelas melalui sentuhan Zidane. Casemiro, bahkan selalu memiliki peran penting dalam setiap pertandingan, untuk menjaga kedalaman sekaligus tembakan spekulasinya yang kerap mematikan.

Luka Modric adalah salah satu pemain tengah terbaik yang dimiliki Real Madrid. Tak heran jika ia diganjar dengan Balon D'or karena perannya pada tim sangat signifikan. 0Perannya sangat penting, bahkan tak tergantikan, pada situasi tertentu. Ia bisa mengacak-acak pertahanan lawan, memecah kebuntuan, siap tempur di lapangan tengah, memberikan umpan yang memanjakan dan matang. Banyak Madridista yang khawatir justru bukan saat Benzema tak bisa bermain, tapi saat Modric sedang tak bisa diturunkan atau tidak dalam performa terbaiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun