Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Agustusan, Kita Tak Perlu Risau!

18 Agustus 2018   11:55 Diperbarui: 18 Agustus 2018   12:23 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dirgahayu Republik Indonesia yang diperingati setiap bulan Agustus, barangkali menjadi Hari Kemerdekaan sebuah bangsa yang paling seru, ramai, kompak, bersatu, dan asyik di dunia. Tentu ini bukan hasil penelitian, tapi setidaknya Indonesia selalu masuk dalam jajaran negara di dunia yang paling unik merayakan kemerdekaan negaranya.

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Semua orang terlibat, seperti merasakan adanya sebuah pesta. Pesta bangsa. Pesta kebahagiaan. Pesta persatuan dan keutuhan. Jauh-jauh hari, bahkan sudah sibuk dipersiapkan. Jalan-jalan dan tempat-tempat tertentu sudah dihiasi Bendera kebanggaan, dengan kalimat penyemangat dan lampu-lampu hias yang menyejukkan.

Kompas Image
Kompas Image
Peringatan HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia, meski hanya setahun sekali dirayakan, membuat kita sejatinya tidak perlu risau soal kehidupan berbangsa dan bernegara yang kerap dianggap kacau.

Masirul.com
Masirul.com
Ketika dari yang paling kotanya kota hingga yang paling kampungnya kampung kita masih melihat Sang Saka berkibar, upara dilakukan dimana-mana, dan hormat kepada bendera adalah niscaya, mestinya kita tak perlu risau.

KampungNgawi.com
KampungNgawi.com
Ketika masih melihat kemeriahan peringatan kemerdekaan di seluruh pelosok negeri ini, dengan berbagai caranya yang unik dan enerjik, dalam suasana kebersatuan yang asyik, mestinya kita tak perlu risau.

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Ketika masyarakat terlibat dalam pelaksanaan lomba-lomba, dikerjakan dan dipersiapkan bersama-sama, gotong royong dan urun rembuk soal format acara dan biaya, mestinya kita tak perlu risau.

Masirul.com
Masirul.com
Ketika kita masih bisa menyaksikan lomba panjat pinang, lari karung, makan krupuk, sepeda hias, tarik tambang, pukul periuk, gerak jalan, dan ratusan lomba lainnya, lalu diikuti pawai karnaval dengan segenap kemeriahan, mestinya kita tak perlu risau.

Brilio.net
Brilio.net
Ketika yang tua dan yang muda, yang miskin dan yang kaya, tertawa lepas bersama-sama, mengeluarkan energi positif dan rasa optimis, melebur dalam riuhnya suasana pesta, mestinya kita tak perlu risau.

Lalu atas dasar apa kita sebagai sebuah bangsa yang besar perlu merasa risau? Mengapa pula optimisme masa depan itu harus dikaburkan lalu melihat bangsa ini akan kacau?

Masirul.com
Masirul.com
Barangkali, orang-orang yang mengatakan seperti itu, tidak pernah merasakan lebur dan merayakan Agustus-an. Memang selalu ada pengecualian, sesuatu yang paradoksal, bahwa kerisauan dan kekacauan bangsa ini diteriakkan oleh mereka yang rumahnya tinggi berpagar, yang apatis dengan dunia luar.

Mereka menganalisa, tanpa merasakan bagaimana geliat hidup rakyat bawah masih terasa. Persatuan, kekompakan, gotong-royong, dan rasa optimisme bukan sesuatu yang langka. Agustus-an adalah bukti nyata, bagaimana semangat itu bukanlah sesuatu yang maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun