Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kali Ini, Kita Mesti Angkat Topi untuk Mahfud MD

10 Agustus 2018   11:58 Diperbarui: 5 Februari 2019   13:53 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan sikap gentle, Mahfud MD memberikan statement, bahwa inilah yang terbaik bagi bangsa. Tentu saja ia kaget, sebagaimana penjelasannya, tapi kemudian ia menyadari, bahwa memang beginilah realitas politik. Dalam politik, itu biasa saja, katanya. Ia tidak berbicara kepentingan an sich, tapi sekaligus keberlangsungan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

Sikap kenegarawanan itu tampil dengan cuitan di twitternya, bahwa yang terpenting NKRI ini terawat dengan baik. Keberlangsungan NKRI jauh lebih penting daripada sekedar nama Mahfud MD dan Ma'ruf Amin. Ini luar biasa. Dalam kisah cinta yang melodrama, ini akan menjadi scene paling dramatis yang sangat menyedihkan ketika melihat yang dicintai bersanding dengan orang lain, tapi masih sempat berucap, "hidup terus berlanjut. kita harus merawat dan menjaganya. Aku bahagia, jika engkau bahagia. Aku menerima. Aku akan mencintaimu, dengan cara yang berbeda". Lalu diiringi dengan soundtrack mematikan. Alamak.

Maka, kali ini, kita harus angkat topi untuk Prof. Dr. Mahfud MD yang telah mengajarkan bagaimana sikap seorang negarawan itu. Apa yang ada dalam hati, tak ada yang tahu, tapi kewajiban kita adalah menampakkan yang baik, optimisme, serta terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa. Seberapa pun sakitnya, tahan. Jangan dikeluarkan di depan banyak orang. 

Bisa saja Mahfud MD menjadi kompor karena ketidak-terpilihannya, tapi kemudian ia lebih menjadi manusia, pada sisi yang berbeda. Bisa juga Mahfud MD baper menghadapi kenyataan yang pahit, tapi ia memlih untuk meredakan. Sekali lagi, kita harus angkat topi untuk sikap yang dipilih oleh Mahfud MD ini. Sebab itulah, banyak yang kemudian bersimpati, tak henti-henti. Salut!

Pada akhirnya, menurut saya, Mahfud MD tidak akan kemana-mana. Ia tidak akan "lompat pagar" sebagaimana sebelumnya. Dalam cuitannya, ada indikasi ia akan terus bersama, dekat dengan orang-orang Istana. Mahfud MD memahami posisi Jokowi, dan memahami betul bahwa pertimbangan politis menghendaki demikian. Tak bisa tidak. Ini soal kepentingan dan tekanan, sepertinya. Ini sepertinya, ya.

Apa yang dilakukan Jokowi, sah-sah saja. Politik itu dinamis, dramatis, dan tentu saja juga sadis, bagi sebagian orang yang merasakannya. Jokowi realistis, bahwa ia ingin menang. Kemenangan itu akan semakin berat ketika koalisi gaduh, apalagi tak utuh. 

Jokowi memang cerdas ketika memutuskan itu, tapi bagi yang paham akan menjadi cacat politik karena hilangnya "kemerdekaan" dalam dirinya. Sekaligus menjadi preseden dan contoh yang buruk, bahwa ada sebagian pihak yang jelas menunjukkan rasa bahagianya ketika sejawatnya sedang menanggung malu luar biasa.

Tapi bagi saya, sebagaimana banyak yang lain, bahwa Mahfud MD lebih cocok dan layak jika pertimbangannya bukan faktor politis. Soal kemampuan, pengalaman, bersih, tegas, dan kemajuan. Bukan karena saya adalah orang Madura, tapi kehadiran Mahfud MD saya yakini akan memberikan nuansa yang berbeda. Mungkin, ia bisa melakukan itu dengan posisi yang berbeda, nantinya. Kita tunggu saja.

Sekali lagi, kita mesti angkat topi untuk Mahfud MD, kali ini. Salut!

NB : bagi para kaum muda, kategori makhluk milineal mestinya balajar bersikap dari sikap politik Mahfud MD, tak usah baper apalagi lebay meski patah hati, berkali-kali.

Mustafa Afif, Kuli Besi Tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun