Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka

26 September 2022   09:52 Diperbarui: 26 September 2022   10:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katakan pada dunia apa merdeka yang sesungguhnya...?
Apakah terusirnya penjajah belanda..?
Apakah tenggelamnya kapal van der wijck..?
Apakah menangnya bambu runcing atas peluru - peluru bermesiu..?

Setelah kamu raih kemerdekaan, benarkah sekarang kamu bebas..
Masih dini, menilai kebebasan dari sebuah keterkungkungan..
Masih banyak rakyat miskin hidup mengemis..
Masih banyak hukum tajam kebawah tumpul keatas..
Masih banyak kelaparan, entah esok apa yang harus dimakan..
Masih banyak mental apa kata tuan..?
Asal cuan mengalir, tuan akan ku jadikan paduka kehormatan.

Begitu ironinya punya tanah, tapi menjadi budak sahaya..
Para cukong berkuasa atas nama investasi negara..
Membabi buta mengeruk keuntungan tanpa sisa..
Sialan, setiap hari hasil bumi dibawah keluar negeri..

Merdeka..
Status belaka nyatanya  kita masih nestapa..
Merdeka..
Matinya kebebasan berbicara dan berkarya..
Merdeka..
Ketika kawula muda berpesta pora..
Melupakan jasa pahlawan berlumur darah..
Merdeka inikah yang engkau junjung dan puja..

Merdeka ironi.. mengubur perjuangan yang suci..
Kembalikan cita cita mulia bermartabat diri..
Nilai kebenaran engkau tebus dengan semangat peduli..
Tanpa terpasung dari belenggu Tirani..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun