Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membaca Cermin

8 Maret 2022   21:35 Diperbarui: 9 Maret 2022   03:35 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca Cermin..

Aku tersenyum memandang wajah yang pasi dibalik kaca.
Wajah yang penuh seribu tanya, mengenal diri dalam hampa.
Dunia yang kugenggam, masih sejumput dari luasnya maha kuasa..
Mengukir hari demi hari untuk membaca pikiran yang meronta..
Wajah yang berubah mengikuti pantulan hati yang menjelma..
Sembunyikan lara dan duka, sehingga terlihat perkasa..

Kaca retak tinggalkan  garis hidup yang memberontak..
Kecantikan yang kemarin kamu banggakan sirna mengelak..
Kegagahan yang membusung kedada melebur terserak..

Adakalanya kita menipu diri menjadi orang berarti..
Sungguh kau lupa harga suatu janji..
Manusia sejati bukan karena ia selalu peduli..
Saat melihat kehidupan yang menggoda pada sifat iri..
Sejenak kamu buka hatimu seperti kapas putih..
Bergumul dengan noda dan debu hilangkan kesucian sanubari..

Sepasang kekasih seperti berteman dengan cermin..
Setia membututi pada keindahan membucin..
Luka karena cinta pecahkan hati yang menjalin..
Teriakan diri bergulat pada kepingan kepingan yang menyiksa batin...

Raih pantulan jiwa berlomba menjadi yang teristimewa..
Saat keserakahan menguasai ambisi sejuta asa..
Baik dan buruk hanya status tak berwibawa..
Carut marut dunia penuh sifat dusta..
Cermin hitam putih gambarkan manusia berwajah serigala..

Saat hidup sudah meratap pada nista..
Tegarkan dirimu di ujung senja ..
Do' a mustajab merontokkan jiwa jiwa yang teraniaya..
Kumpulan pecinta bermahkota di kerajaan nirwana..
Cermin keabadian lahir dari penderitaan manusia takwa..
Atas ridha Tuhan semua berbahagia tanpa puji dan puja.

Surabaya, 8 Maret 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun