12.30
Waktu ini ku rasakan bumi berputar lebih pelan..
Ia tahu rinduku jangan cepat berpindah haluan..
Ia peduli padaku yang menghiba di tengah balutan khayalan..
Wajah yang menawan..
Senyum yang membayangkan..
Tutur bahasa yang sopan..
Tertawa yang renyah nan jenaka..
Kaki yang jenjang bak peragawan..
Tubuh molek yang menggiurkan..
Kulit yang halus putih bak pualam..
Seluruhnya menggoda rangsangan pujangga keluar puisi kiasan..
Bumi dan waktu menemani dalam abadi sunyi..
Kehilangan yang membawa kenangan..
Meniup angin menerpa paras biarawan..
Tidak di nyana kekuatan iman sudah meleleh dengan kegenitan..
Kamar hatiku sudah menumpuk salju rindu..
Membeku untuk mencair bila tak dapat sambutan..
Relung sukma tak kuasa bergerak menghidupkan lilin padam..
Dewi amor mengingsut pelan membalikkan panah cinta ke dronacarya..
Saujana gelap membuta terlingkup tabir malam...
Kegelapan dan kesunyian menolak apa yang menjadi khayalan..
Mungkin sudah lelah dengan selaksa tahun penantian...
Rasa setia bermimpi indah cuma kosong pelarian...
Sulit..rumit..pelik..kecamuk..remuk..
Rindu.. dendam..redam..padam..tulisannya pun jadi Edan..