Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

12.30

30 Januari 2022   12:30 Diperbarui: 30 Januari 2022   22:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

12.30

Waktu ini ku rasakan bumi berputar lebih pelan..
Ia tahu rinduku jangan cepat berpindah haluan..
Ia peduli padaku yang menghiba di tengah balutan khayalan..
Wajah yang menawan..
Senyum yang membayangkan..
Tutur bahasa yang sopan..
Tertawa yang renyah nan jenaka..
Kaki yang jenjang bak peragawan..
Tubuh molek yang menggiurkan..
Kulit yang halus putih bak pualam..
Seluruhnya menggoda rangsangan pujangga keluar puisi kiasan..

Bumi dan waktu menemani dalam abadi sunyi..
Kehilangan yang membawa kenangan..
Meniup angin menerpa paras biarawan..
Tidak di nyana kekuatan iman sudah meleleh dengan kegenitan..

Kamar hatiku sudah menumpuk salju rindu..
Membeku untuk mencair bila tak dapat sambutan..
Relung sukma tak kuasa bergerak menghidupkan lilin padam..
Dewi amor mengingsut pelan membalikkan panah cinta ke dronacarya..
Saujana gelap membuta terlingkup tabir malam...

Kegelapan dan kesunyian menolak apa yang menjadi khayalan..
Mungkin sudah lelah dengan selaksa tahun penantian...
Rasa setia bermimpi indah cuma kosong pelarian...
Sulit..rumit..pelik..kecamuk..remuk..

Rindu.. dendam..redam..padam..tulisannya pun jadi Edan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun