Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hijrah

17 Januari 2022   21:49 Diperbarui: 22 Januari 2023   11:39 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Part 2

3 Bulan sudah Dewa tinggal bersama neneknya, Dia berkunjung ke sana untuk menghilangkan kenangannya dengan Ratih, walau sangat sulit tapi pelan pelan Dewa sudah mulai berhasil meringankan beban kehilangannya laksana gunung. Saat cintanya sangat menjulang tinggi dia harus jatuh kedasar lembah yang paling dalam, sungguh menyakitkan. Tapi ini sudah takdir dari tuhan, takdir sejati yakni kematian siapa yang bisa menolak ketika sang malaikat maut mengambil kembali kontrak hidup.  Semua tidak bisa luput dan pasti akan termaktub. Dewa juga harus kembali ke bawah di kerumunan dan keramaian karena dia punya tanggung jawab pekerjaan, Dia harus meneruskan hidupnya seperti yang diamanahkan almarhummah ibunya. Cukup dia menyepi di perbukitan, walau temannya hewan - hewan dan tumbuhan sangat sulit untuk ditinggalkan. Tapi ah sudahlah.. aku harus ke bawah mereka hadir di dunia bukan sebagai aktor utama tapi mereka hanya sebagai pemeran piguran, akulah aktor alam dunia ini, dewa merenung dalam malam - malamnya. Keputusunnya sudah bulat, minggu sore langit berwarna jingga dia berpamitan pada neneknya untuk kembali ke kota. Nenek satu - satunya yang luar biasa walau usia sudah rentah tapi semangat mudanya sangat hebat. Dia berkembun sayur - sayur di sekeliling rumah yang bertumbuh subur, gerakannya masih cekatan. Petuah - petuah lembutnya seperti dewi Sri yang menyiramkan hujan kedalam dadaku ketika jiwaku tergoncang. Nasihat yang mengiringi kepergianku " Dewa kamu harus berani menjelajahi dunia sampai kamu berakhir dibatu nisan, dunia yang luas sebenarnya sangat sempit kalau hatimu terkurung dengan nafsu. Ingatlah Dewa hati adalah duniamu sesungguhnya ia akan mengajakmu pada surga atau ia akan membawamu ke neraka, kendalinya yaitu akalmu, gunakan sebaik - baiknya. Nenek percaya kamu bisa. Dan kembalilah ke sini kalau nenek sudah dipanggil olehNya, sandingkan makam nenek dengan milik Ibumu. Nenek bahagia punya puteri seperti ibumu yang terpanggil dahulu karena berkat kegigihanya, nenek banyak belajar makna hidup yang sebenarnya ". Aku menangis sambil kupeluk, aku lambaikan tangan perpisahan.

Dewa kembali ke kota dan kesibukan semula kembali dia tata, bekerja di bidang jasa travel banyak mempertemukan dia dengan klien - klien baru. Dia menjabat manager pemasaran, selalu sold out promo - promo yang dia jual. Insting bisnisnya sangat luar biasa, dunia bisnis ternyata membuat strategi hidupnya tidak bisa di sepelehkan. Berkat tangan dinginnya perusahaannya mendapat untung besar. Sang bos sangat  senang pada Dewa, pada pagi hari saat dewa sibuk dengan laptop kerjaan, Bosnya masuk ke ruang kerja Dewa, dia mengundang  Dewa di ultah anak gadisnya. Dewa tidak menyangka mendapat undangan Istimewa tersebut karena tamu - tamu yang diundang adalah para bos - bos yang kaya, sedangkan aku adalah seorang karyawan biasa. "Ah sudahlah..ngapain dipikir?  yang penting datang dan lumayan untuk menghibur diri ". Gumam Dewa.

Jam 12 siang waktunya istirahat, Dewa lapar mau cari makan saat keluar melewati koridor kantor, diantara ruang - ruang staff yang terbuat dari kaca. Dewa tercekat dari luar kaca, Dia melihat Ratih hidup lagi, seorang perempuan cantik berjilbab biru serius menghadap ke komputer. Dia kucek - kucek matanya apakah betul dia Ratih, bukankah Ratih sudah tiada sekarang dia di alam yang berbeda tapi mengapa sekarang ada di depanku. Sambil penasaran Dewa melangkah menuju keruang depan di meja resepsionist, Dia bertanya pada salah satu staff. Ternyata dia bukan Ratih, dia adalah  Tiara lengkapnya Tiara dewi ayuningrum. Nama yang cantik, secantik paras mukanya. Dan hati Dewa mulai tumbuh dan memorinya kembali mengajak bernostalgia,   persis pandangan mata yang mencuri pada Tiara dia seperti Ratih.

Sambil makan nasi padang, Dewa masih terngiang pada Tiara, dia adalah karyawan baru yang menduduki staff marketing. Berarti dia bawahanku, mengapa hatiku tidak tenang sekarang, dan saat mengingat Tiara mengapa Ratih kembali hadir dalam kehidupanku. Dewa kembali membuka lembaran kenangan bersama Ratih, ketika hujan turun lebat Dia terjebak pada masa masa sulit, sepeda motor yang ditunggangi dengan ratih bocor di tengah jalan yang sepi, mereka berdua akhirnya menepi. Petir tidak berkompromi suaranya memekakkan telinga. Di pinggir jalan depan kios toko, Ratih ketakutan saat petir berkumandang, secara refleks dia peluk tubuh Dewa. Dewa sadar kalau Ratih takut maka dia menenangkan dalam dekapannya. Dua kekasih yang sudah jatuh cinta rela memberikan dan melindungi dari badai bencana.
" Dewa, jangan tinggalkan aku " lirih suara Ratih.
" Ya Ratih, kaulah perempuan sejatiku " Jawab Dewa.
" Jika, aku yang meninggalkanmu dengan maut, apa yang kau lakukan ".? Ratih bertanya sangat aneh
" kenapa kau bertanya begitu " Dewa keberatan.
" Aku percaya dengan cintamu yang besar Dewa, tapi kita hidup diatas takdir tuhan, kalau tuhan berkehendak maka kita harus menerimanya". Pertanyaan Ratih mengisyaratkan umur yang pendek, Dewa tidak suka.
"Ratih, kau sudah memberi isyarat tentang perpisahan. Jika benar tuhan mengambil engkau dengan kematian, aku tidak bisa mencintai lagi perempuan manapun di dunia." Jawab Dewa dengan tegas.
"Jangan Dewa, kau tidak boleh menghukum hatimu dengan sekejam itu" Ratih menggenggam tangan Dewa.
" Kau akan temukan perempuan yang mirip denganku, maka cintailah Dia" Sambung Ratih lagi.

Dewa tersadar dari lamunannya saat pelayan nasi padang membawa bill makan siangnya. Dia habis melamun panjang, dan lamunannya membuktikan ada kesamaan yang terjadi dengan peristiwa di dalam kantornya. Ratih mempunyai saudari kembar. Betul betul kembar atau hanya kebetulan saja.
Dewa kembali setelah Istirahat, kakinya melangkah tegap. Dia memang cowok yang gagah setiap berjalan gadis - gadis kantor senang menyapanya, Dewa menyapa balik. Saat dia belok mau masuk keruangannya tiba - tiba berpapasan dengan karyawati baru Tiara, dia menyapa tersenyum, Dewa tidak bisa berkata apa - apa. Dia merasakan jantungnya berdegub kencang. Tiara melewati dengan meninggalkan aroma yang wangi dan farfum yang sama dengan kepunyaan Ratih. cepat - cepat Dewa masuk keruang pribadinya, Dia masih bingung dengan segala peristiwa yang terjadi. Dewa benar - benar heran.

Dentuman musik dari rumah sang Bos sangat menghentakkan telinga , Dewa menepati undangan Sang Bos, Rumah yang mewah dan besar. Acara ultah puterinya di rayakan dilantai 2. Semua tamu - tamu sudah datang mereka ada yang tua pastinya teman kerja si bos. Dan ada juga yang muda - mudi ini teman sang puteri. Semua tampil dengan baju yang mahal dan terlihat keren. Ruangannya disulap seperti suasana diskotik yang berwarna warni lampu, di iringi musik DJ. Sang bos mengundang DJ terkenal untuk mengisi acara. Makanan dan minuman enak terpajang di meja hidangan tinggal bebas menyantap.

" Hai..Dewa sini" . Tiba - tiba ada suara yang memanggil. Suara itu milik si Bos, dia ada pojok bersama bos - bos lain. Aku mendekat .
"Kenalkan ini Dewa, karyawanku yang paling jempolan dan hebat" .Si bos mengenalkan aku pada mereka, si bos memuji aku setinggi langit di depan mereka kalau perusahaan sukses besar gara gara aku.Aku jadi sungkan.

"Daddy, kapan acaranya di mulai" tanya seorang puteri cantik.Dia memakai gaun putih seperti bidadari turun ke bumi kulitnya putih wajahnya ayu dan matanya sangat menawan, Tingginya bak peragawati. Dalam hatiku pasti dia puteri si Bos.
"Oh puteriku, kebetulan kamu kesini, kenalkan ini Dewa karyawan andalan daddy yang sering daddy ceritakan" si bos menjawab pertanyaan si puteri cantiknya.
" Kamu pasti dewa ya" tanya puteri sambil mengulurkan tangannya padaku, aku kaget.
" Ya, aku Dewa" jawabku singkat.
"Aku, Viola " jawabnya.
Tangannya bersalaman denganku, kulitnya sangat halus.
"Dewa, betul kata Daddy kamu memang tampan sekali" katanya lagi.
" Ah kamu berlebihan viola " aku tidak menyangka pertemuan pertama dia sudah memujiku.
" Dewa, nanti mau ya menemaniku berdansa" katanya lagi mengajakku.
" Aku tidak bisa berdansa" tolakku dengan lembut.
" Tidak boleh menolak, mau aku bilangin Daddy" Viola mengancam, aku tidak bisa menolak permintaannya.
Suasana Makin ramai banyak yang datang membawa pasangannya masing - masing.
"Hai Viola"..tiba - tiba datang suara 3 gadis perempuan berbarengan memanggilnya.
"Hai, kalian datang juga " Viola menjawab senang.
Gadis perempuan yang cantik - cantik melengkapi semua suasana semakin menarik. Gaun yang di pakai begitu anggun semua.
Viola masih di sampingku, dan dia mengenalkanku pada mereka. Aku tidak bisa mengelak dari perkenalan - perkenalan yang membawaku pada dunia gemerlap. Cahaya lampu diskotik menyoroti setiap gerak - gerik orang yang berpesta. Dalam hatiku yang terdalam, semua yang kusaksikan tidak membuatku bahagia. Aku masih teringat Ratih, aku kembali melihat Tiara yang senyumnya tadi siang, tidak bisa ku lupa.
Kalau bukan undangan si bos aku tidak mau datang. Aku menghormati undangannya karena dia atasanku. Dan Viola sungguh berbeda dan Daddynya, Dia gadis yang suka perhatian,gadis yang terkurung dalam gerlapnya dunia. Aku teringat dengan ajakan berdansanya...

( Bersambung )

Kimmyahmad
15, Des 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun