Dosen PLS menyiapkan mahasiswa sebagai Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (FPM). Kebutuhan akan keterampilan dan peningkatan ekonomi desa, menjadi tolak ukur berkembnganya smart collage.
Berbagai upaya dilakukan untuk membangun desa, mulai dari pelatihan, pemberdayaan masyarakat, pendidikan nonformal, dan peningkatan sumberdaya manusia. Melalui program "Pelatihan Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran Masyarakat bagi Calon Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat" khususnya mahasiswa PLS Unesa (23/06).
Pelatihan calon FPM ini merupakan kerjasama Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) Unesa dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Melalui kerjasama ini diharapkan lulusan PLS Fakultas Ilmu Pendidikan siap untuk membangun desa.
Menurut Ketua Tim Pelaksana PKM Bapak Heryanto Susilo, M.Pd "Program Witness Skema Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan selama 2 hari di Gedung O1 Lantai 2 Lab PLS-FIP, bertujuan untuk membekali calon FPM melalui metode PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan)".
Kebutuhan calon FPM dikarenakan adanya komposisi angkatan kerja yang meningkat namun minimnya keterampilan masyarakat untuk bersaing di dunia kerja, kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan yang harus selalu di asah oleh mahasiswa, tuntutan tugas yang harus dilaksanakan oleh fasilitator dengan cepat dan cermat, serta tuntutan akan peningkatan kualitas produk usaha masyarakat dari pemangku kepentingan (Stakeholders).
Mahasiswa calon FPM mendapatkan kompetensi umum antara lain: (1) membangun relasi sosial, (2) mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada di masyarakat, (3) mengembangkan kesadaran masyarakat untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik, (4) mengembangkan kapasitas sebagai fasilitator, (5) meningkatkan aksesibilitas antar pemangku kepentingan, dan (6) membangun visi dan kepemimpinan masyarakat.
Dalam implementasi PKM ini ketua tim didampingi oleh anggota yang juga dosen PLS Unesa, yakni: Â
- Drs. Heru Siswanto, M.Si
- Dr. Widodo, M.Pd
- Rivo Nugroho, M.Pd
