Mohon tunggu...
Mustafa Tope
Mustafa Tope Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 4 Makassar

membaca, menulis, mengajar, berdiskusi, belajar, memfasilitasi, melakukan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Kerja Lapangan di SMK

19 Februari 2023   18:33 Diperbarui: 19 Februari 2023   19:01 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemantauan Peserta PKL SMK 4 Makassar (Dok Pribadi)

Salah satu dimensi penting pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah kemampuan SMK untuk beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha dan dunia industri. Sebagai upaya untuk memenuhi hal tersebut, maka SMK dalam pengembangan kurikulumnya selain mengembangkan pembelajaran di sekolah juga mengembangkan pembelajaran yang dilakukan di tempat kerja atau di dunia usaha dan dunia industri. 

Sejalan dengan hal tersebut ditegaskan oleh talaba dan lache (2010:4) bahwa An essential role is played by the practical placement system which is part of the curriculum. Hal tersebut diartikan bahwa sistem penempatan Praktik Kerja Lapangan berperan penting dalam kurikulum.

Berdasarkan hal diatas maka dalam pengelolaan Praktik Kerja Lapangan industri harus diatur sebaik mungkin sehingga dalam pelaksanaannya dapat benar-benar memenuhi tuntutan kurikulum dari setiap kompetensi keahlian yang ada pada SMK yang bersangkutan. Pengelolaan penempatan Praktik Kerja Lapangan tentunya tidak hanya menjadi urusan Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat atau Praktik Industri, namun merupakan kesatuan gerak dan pandang dari semua unsur, baik itu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian, Pendidik, Peserta Didik, Orang Tua dan pihak dunia usaha dan dunia industri.

Prinsip Penempatan Praktik Kerja Lapangan

Menurut talaba dan lache (2010:4) prinsip penempatan Praktik Kerja Lapangan  terdiri dari serangkaian aturan yang nyata dari kurikulum bagi penempatan Praktik Kerja Lapangan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi: (1) prinsip hubungan dengan pasar kerja; (2) prinsip perbaikan profil pembelajaran; (3) prinsip penyampaian penempatan kerja peserta didik;  (4) prinsip kesatuan; (5) prinsip kesamaan antara profesionalitas dan pendidikan; (6) prinsip pengembangan pribadi.

Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Dijelaskan oleh talaba dan lache (2010:1) bahwa keuntungan Praktik Kerja Lapangan dapat dilihat dari tiga sisi yaitu sisi peserta didik, dunia usaha dan institusi pendidikan.

Hal ini dipertegas oleh Hashim dan Ibrahim (2010:65) dengan pernyataannya "TVET Courses need practice opportunities in real works. Arrangements for TVET students to do work attachments, partnership and work placements in industry will make a TVET course come alive".

Model Praktik Kerja Lapangan

Ada beberapa model Praktik Kerja Lapangan peserta didik. Menurut. Duignan dalam talaba dan lache (2010:17), model tersebut dibagi kedalam dua model yaitu : Laissez-faire model dan Formal-structure model: Keuntungan utama dari skema ini adalah adanya prosedur yang jelas dan diikuti oleh setiap orang yang terlibat baik peserta didik, tempat kerja dan institusi pendidikan serta didukung oleh pembimbing industri. Kelemahan dari model ini adalah memerlukan waktu persiapan yang panjang dan lama. Model lain yang disampaikan oleh Coll & Eames adalah Decentralized model,  Centralized model dan Centralized-decentralized model.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun