Mohon tunggu...
musrin muladin
musrin muladin Mohon Tunggu... Mahasiswa - penggiat literasi baca

mengembangkan generasi yang berkarakter dan berwawasan luas dengan rumah baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi modul 2.2 & 2.3 (Pembelajaran Sosial Emosional dan Coaching)

23 September 2022   23:02 Diperbarui: 23 September 2022   23:07 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegiatan awal yang saya lakukan  pada modul 2.2  yaitu saya melakukan aktivitas LMS dengan melewati tahapan alur MERDEKA yang di mulai dari tahapan Mulai dari Diri pada tanggal 12 September dan dilanjutkan Eksplorasi konsep tanggal 13-14 september dan 15 -16 september pada ruang kolaborasi. Pada ruang kolaborasi saya mendapat kelompok 1 pada bagian scenario pengembangan implementasi pembelajaran sosial emosional pada peserta didik dan pendidik serta tenaga kependidikan pada tingkatan Sekolah Dasar (SD) yang beranggotakan saya sendiri, Pak Fandi, Bu Anita, dan Bu Hasnawiah. Kegiatan  diskusi pada ruang kolaborasi 2 kami lakukan dengan sangat alot dan penuh suka cita karena banyak perdebatan dan 

alhamdulilah kami menemukan titik  solusi dari permasalahan yang dibahas terkait implementasi kompetensi sosial emosional.selanjutnya pada 17 -19 september pada ruang demontrasi kontekstual kami diarahkan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional. Saya juga mengkolaborasikan dengan penerapan RPP berdiferensiasi dalam tugas demontrasi kontekstual modul 2.2 ini. Selanjutnya pada 20-21 kami melakukan kegiatan diskusi pada ruang elaborasi pemahaman dengan instruktur sebagai pemateri. Dengan mengikuti kegiatan tersebut wawasan saya semakin bertambah mengenai pemnelajaran sosial emosional. Aksi nyata dilakukan pada tanggal 22 september saya menuliskan sebuah deskripsi singkat tentang bagaimana menerapkan sosial emosional dalam kegiatan kita sehari-hari terutama di lingkungan tempat kita bekerja salah satunya dengan penerapan mindfulness dengan teknik STOP.

Selanjutnya pada Jumat, 23 September kami dihadapkan dan diarahkan untuk kembali berselancar pada modul 2.3 tentang coaching yang diawali dengan Mulai dari diri dan dilanjutkan dengan Eksplorasi konsep. Dengan modul ini saya mulai memahami tentang makna coaching dan bagaimana penerapannya dengan tahapan TIRTA dan juga terdapat akronim lain seperti mendengarkan dengan RASA yang merupakan sebuah teknik/metode dalam menerapkan prisip coaching.

2. Feelings (Perasaan)

Saat mengikuti aktivitas pembelajaran sosial emosional saya sangat bersemangat karena saya merasa pembelajaran sosial emosional sangat baik jika prosedur pelaksanaannya saya pahami secara keseluruhan agar dapat langsung diimplementasikan pada lingkungan kerja apalagi setelah memahami secara menyeluruh penerapan pembelajaran sosial emosional. Pada pembelajaran modul coaching walaupun saat ini kami masih pada proses mulai dari diri dan ekplorasi konsep namun saya sangat berantusias untuk menyelesaikan tahapan-tahapan dari alur pembelajaran ini karena modul ini mulai mengarahkan kita untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang mana ada materi tentang coaching, mentoring, training, consulting dengan menerapkan pendekatan tahapan TIRTA yang menjadi pondasi/referensi saya dalam berlatih menjadi coaching untuk peserta didik serta rekan sejawat untuk menemukan tujuan yang ingin dicapai.

3. Findings (Pembelajaran)

Pada modul ini banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan melalui modul pembelajaran sosial emosional dan coaching yang dapat saya terapkan untuk murid dan rekan sejawat.

Bukti nyata bagaimana seorang guru harus membangun karekter murid salah satunya dengan penerapan pembelajaran sosial emosional juga memanfaatkan prinsip coaching dalam upaya mengarahkan peserta didik untuk menemukenali potensi diri dan mengembangkannya sehingga dapat menjadi pribadi yang potensial dan lebih baik lagi dari sebelumnya.

Pembelajaran sosial emosional dapat pula dikolaborasikan dengan pembelajaran berdiferensiasi agar lebih maksimal untuk menghadirkan pelayanan yang optimal pada murid sesuai denga prinsip amor menurut Ki Hajar Dewantara.

4. Future (Penerapan)

Setelah saya melewati alur pembelajaran modul sosial emosional saya banyak menemukan wawasan baru yang sangat bermanfaat untuk aktivitas saya sebagai seorang pendidik apalagi saat ini kami mulai menyelami modul 2.3 tentang coaching yang mana arah pembelajarannya untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang diharapkan mampu mengimplementasikan prinsip coaching. Setelah mengakhiri praktik pembelajaran yang berpihak pada murid pada paket  modul 2 ini saya optimis menjadi pribadi lebih mantap dan siap menuju masa depan dengan memahami konsep untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat mewujudkan peserta didik yang memiliki dimensi-dimensi profil pelajar pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun