Mohon tunggu...
Musriadi Musanif
Musriadi Musanif Mohon Tunggu... Lainnya - Wartawan

Wartawan Harian Umum Singgalang, kini menjabat sebagai Koordinator Daerah Kabupaten Tanah Datar. Staf pengajar jurnalistik pada berbagai perguruan tinggi di Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi, serta instruktur pelatihan-pelatihan jurnalistik bagi pelajar dan mahasiswa. Dapat dihubungi via email musriadi@gmail.com atau whatsapp +62 81363 119 119.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Pewaris Raja Kerajaan Pagaruyuang Minangkabau Sesungguhnya

9 Februari 2017   22:13 Diperbarui: 9 Februari 2017   22:42 11727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

LAMA sudah Minangkabau tidak memiliki raja. Sejak Sultan Alam Bagagarsyah meninggal dunia pada 1849 di Batavia dalam tawanan penjajah Belanda, tak ada lagi orang yang dinobatkan menjadi raja Kerajaan Pagaruyuang Minangkabau itu. 167 tahun lamanya, Minangkabau yatim piatu.

Beberapa tahun belakangan, secara intensif dilakukan kajian-kajian silsilah raja-raja Pagaruyuang Minangkabau, baik secara ilmiah maupun tradisi lisan turun-temurun. Sejarawan Universitas Andalas Prof. Gusti Asnan, tercatat sebagai seorang akademisi yang intensif meneliti silsilah raja-raja tersebut.

Telaahan-telaahan silsilah juga dilakukan Rajo Duo Selo dan pemangku adat alam Minangkabau. Kesimpulan kajian akademis dan adat sama. Raja yang akan mewarisi kepemimpinan Kerajaan Pagaruyuang Minangkabau belum punah, tapi masih ada hingga saat ini. Beliau bernama Sultan Muchdan Thaher Bakrie.

Sebagai pewaris kerajaan, Muchdan beberapa waktu lalu juga sudah menyatakan kesediaannya untuk dilewakan menjadi Raja Alam Pagaruyuang Minangkabau, guna melanjutkan kepemimpinan Sultan Alam Bagagarsyah untuk kejayaan dan kelestarian adat Minangkabau di masa mendatang.

Setelah melewati prosesi yang amat panjang, hingga kemudian diparambunan, kini prosesi penobatan Muchdan selaku Sultan Alam Daulat Yang Dipertuan Agung Pagaruyung Minangkabau sedang dipersiapkan dengan matang. Banyak pihak berharap, prosesi malewakan gelar Raja Alam Pagaruyuang Minangkabau itu dapat disegerakan.

Hal itu terungkap pada musyawarah pelaksaan malewakan gelar tersebut, Rabu (8/2) di Limo Kaum. Musyawarah itu dihadiri segenap keluarga besar pewaris dan pemangku adat Minangkabau, termasuk pengurus LKAAM se-Luhak Nan Tigo, Ketua LKAAM Tanah Datar Irsal Verry Idroes Dt. Lelo Sampono, Wakil Ketua LKAAM Sumbar yang juga merupakan Ketua LKAAM Sijunjung H. Epi Radisman Dt. Paduko Alam, dan Sekretaris Umum LKAAM Sumbar yang juga Ketua LKAAM Kabupaen Solok Sy. Dt. Siri Marajo.

Ihwal kebenaran Muchdan sebagai keturunan dan pewaris Sultan Alam Bagagarsyah, sudah diakui melalui berbagai pertemuan masyarakat adat. Bahkan Rajo Duo Selo yang meluputi Rajo Adat dan Rajo Ibadat sudah membubuhkan tandatangan pengakuan mereka. Termasuk pula dalam konteks ini, Tampuak Tangkai Alam Minangkabau J. Dt. Bandaharo Kayo.

Dari timpak Rajo Adat, tandatangan pengakuan dibubuhkan HN. Dt. Domo Anso, Y. Dt. Mangkuto Marajo, A. Dt. Bandaro Mudo, dan E. Dt. Anca Kubuang. Sedangkan dari timpak Rajo Ibadat, terdiri dari J. Dt. Rajo Gagah, S. Dt. Rajo Mangkuto, dan N. Dt. Rajo Lelo.

Berdasarkan ranji silsilah yang ada, Muchdan terbukti dengan meyakinkan selaku pewaris dan keturunan raja terakhir Kerajaan Pagaruyung Sultan Alam Bagagarsyah. Beliau generasi kelima. Ayah Muchdan adalah keturunan dari raja Kerajaan Muko-muko Sultan Hinayyatsyah Khalifatullah fil Alam yang juga berasal dari Kerajaan Pagaruyung. Sedangkan ibunya adalah keturunan dari Sultan Alam Bagagarsyah.

Dalam sebuah dokumen yang ditandatangani tokoh-tokoh kompeten tentang Minangkabau dan Pagaruyuang diperoleh informasi, dari perkawinan Sultan Alam Bagagarsyah dengan permaisurinya yang bernama Puti Batiah, mempunyai empat anak.

Anak pertama bernama Sultan Mangun Tuah. Anak tertua Sultan Mangun itu adalah Raja Baharuddin. Raja ini punya anak perempuan bernama Puti Zahara. Anak Puti Zahara adalah Sri Madani. Sultan Muchdan Thaher Bakrie lahir dari pernikahan Sri Madani dengan Muhammad Thaer Bakrie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun