Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok

M Taufik, Sang "Hattrick"

18 September 2018   18:12 Diperbarui: 18 September 2018   18:23 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mari kita lupakan sejenak tentang kasus yang membelit M. Taufik sebagai Ketua KPU Jakarta. Mari kita lupakan sejenak tentang kasus yang kemudian membuat modal untuk mengajukan Judicial review PKPU 20/2018.

Tapi mari kita lihat "daya tarung" M. Taufik yang memporak-porandakan jagat politik kontemporer.

Ya. Dengan JR, M. Taufik kemudian menghancurkan "suara public" agar Caleg tidak berasal dari mantan koruptor. JR kemudian "dimenangkan" dan berhasil meraih "hattrick" mengalahkan KPU dan Menkumham.

Belum usai kegembiraan meraih kemenangan, bintang M. Taufik kembali meroket. Diusulkan namanya sebagai pengganti Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur Jakarta membuat "pertarungan" di Jakarta semakin menarik.

Suara "himbauan" PKS yang rela calon Wakil Presiden untuk kader Partai Gerindra dan berkeinginan meraih Wakil Gubernur kemudian "berhadapan" dengan M. Taufik. "Petarung" tangguh yang baru memenangkan hasil pertempuran.

Dengan tegas, M. Taufik tidak mau mundur dari pencalonan dan menyerahkan proses politik pengganti Sandiaga Uno di DPRD Jakarta.  Dengan enteng M. Taufik kemudian mengajak PKS agar menyerahkan nama dan dipilih anggota DPRD Jakarta.

Sebuah "pertarungan" ringan setelah memenangkan pertarungan nasional. M. Taufik membawa segenggam harapan penuh dengan keyakinan melihat peta local di DPRD Jakarta.

Pertarungan Partai Gerindra dan PKS di dalam pemilihan Wakil Gubernur Jakarta merupakan sebuah "pertarungan terbuka". Melambangkan kekuatan suara Partai Gerindra dan PKS di Jakarta. Sekaligus mengukur kesolidan kedua partai didalam pilpres 2019.

Sebagian berusaha "menyepikan" tentang pertarungan terbuka PKS dan Partai Gerinda dengan issu pilpres 2019. Selain menutupi kenyataan pertarungan, suasana pemilihan Wakil Gubernur diharapkan tidak mengganggu pilpres 2019.

Namun dengan lugas, wawancara M. Taufik yang menggambarkan pertarungan di DPRD adalah gambaran politik dan pengaruh partai di parlemen. Tidak lupa menyelipkan kalimat "Yang memilih khan teman-teman kita sehari-hari. Yakinkanlah" ujarnya yakin. Suasana "api dalam sekam" yang bisa meledak dan mengganggu pilpres 2019.

Tidak salah kemudian Orang Jambi sering menyebutkan sebagai "berebut tuah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun