Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Matematika di Pilpres 2019

20 Juli 2018   04:03 Diperbarui: 20 Juli 2018   04:21 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Terlepas dari manuver beberapa partai menjajaki candidate Pilpres 2019, secara resmi Partai yang sudah mendeklarasikan mendukung candidate tertentu sudah disampaikan ke Publik. PDIP -- Partai Nasdem -- PPP -- Partai Golkar mendukung Jokowi. Partai Gerindra mendukung Prabowo.

Untuk sementara PKB mempunyai kartu as. Terlepas dengan kampanye "Join -- (Jokowi -- Cak Imin)", tapi Cak Imin tetap disodorkan sebagai wakil. "Siapapun Presiden-nya, cak imin Wakinya" Kata temanku sembari menunjukkan merchandise yang bertuliskan "Join".

Sementarai PKS tetap menyodorkan 9 orang yang menjadi rujukan partai untuk menentukan sikapnya. Walaupun Anis Matta sudah mendeklarasikan dan kemudian diikuti Mardani Ali Sera namun sama sekali belum menarik perhatian partai. Hingga kini belum terdengar suara dari partai yang lain terhadap tawaran PKS.

Berbeda dengan PKS. Partai Demokrat menawarkan jalan ketiga dengan tema "Poros tengah". Sebuah poros mengingatkan Tarik menarik Pemilihan Presiden tahun 1999. Antara Partai nasionalis dan partai Islam. Poros Tengah kemudian mengantarkan Abdurrahman Wahid menjadi Presiden oleh MPR.

Dengan tagline "game changer", poros tengah yang ditawarkan Partai Demokrat belum mendapatkan respon dari partai-partai yang lain.

Dalam menghitung waktu pendaftaran Presiden/wakil Presiden tinggal menghitung hari, maka Jokowi mendapatkan dukungan mutlak dari PDIP -- Partai Nasdem -- PPP.

Mengikuti mekanisme pendaftaran candidate Presiden/Wakil Presiden yang diusung oleh 20% suara yang diraih pada Pemilu 2014 maka dapat disusun simulasi.

Anggaplah PDIP -- Partai Nasdem tanpa ragu mendukung Jokowi maka Jokowi meraih 6,7 %ditambah 18,9 % menjadi 25,6%. Artinya secara matematis, Jokowi dapat mendaftarkan diri ke KPU. Ditambah PPP (6,3 %) maka sepertiga suara sudah mencukupi untuk mendaftar (31,9 %).

Selain itu berdasarkan hasil keputusan Partai Golkar yang mendukung Jokowi, maka

mendapatkan limpahan suara 14,75 %. Maka Jokowi mantap mendatangi kantor KPU (46,65%). Semakin mantap ketika PKB mendampinginya (55,69%) dan dibantu Partai Hanura (60,95 %).

Sedangkan Prabowo yang didukung oleh Partai Gerindra (11,81%) kemudian PKS (6,7 %) dan Partai PAN (7,59 %) maka memenuhi persyaratan untuk ke KPU (26,1 %).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun