Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peta Sosiologis Pemilih Capres-Cawapres 2014 di DKI Jakarta

29 Juni 2014   22:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:15 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan barometer nasional dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014. Dua pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden RI yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kalla akan berusaha memenangkan di Jakarta, ibukota negara republik Indonesia.

Dalam rangka menyukseskan pemilihan presiden (pilpres) 2014, saya ingin menyampaikan peta sosiologis pemilih dalam pemilihan capres dan cawaores 2014 di DKI Jakarta.

Pertama, dari aspek sosial politik, mereka yang pernah mendukung Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2014, yang terdiri antara lain yang tergabung dari Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, pengurus partai politik di semua tingkatan seperti PKS, PAN, Gerindra, PBB, PPP dan partai Golkar, mayoritas akan memilih Prabowo-Hatta.

Kedua, dari aspek sosial keagamaan, yaitu para habaib, ustadz, ormas keagamaan, mayoritas akan memilih Prabowo-Hatta dalam pilpres 9 Juli 2014.

Ketiga, dari aspek sosial ekonomi, yaitu para pengusaha mikro, usaha kecil dan koperasi, dan buruh, mayoritas akan memilih Jokowi-JK.

Keempat, dari aspek etnis, yang terdiri dari Jawa, Sunda, Betawi, dan suku-suku kecil lain di DKI Jakarta, mayoritas akan memilih Jokowi-JK kecuali etnis Betawi, mayoritas akan memilih Prabowo-Hatta.

Pengulangan Pemilukada DKI

Dalam pemilukada DKI Jakarta 2012, semua partai politik kecuali PDI Perjuangan dan partai Gerindra, berkoalisi mendukung dan memilih Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli, akan tetapi dalam pilpres 2014, kedua partai politik itu pecah kongsi. PDI Perjuangan yang didukung partai Nasdem, PKB, partai Hanura dan PKPI mencalonkan Joko Widodo sebagai capres yang berpasangan Jusuf Kalla sebagai cawapres RI. Sementara partai Gerindra yang didukung PAN, PPP, PKS, PBB, dan partai Golkar mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres yang berpasangan Hatta Rajasa sebagai cawapres RI.

Dari atas kertas, besarnya dukungan partai politik terhadap capres Prabowo Subianto yang berpasangan Hatta Rajasa, ditambah dukungan media yang sangat besar dari group Bakrie dan MNC Group yang dimiliki Hari Tanoe Sudibiyo serta dukungan dana yang sangat besar, pasangan ini akan memenangkan pemilihan presiden RI 9 Juli 2014.

Akan tetapi, berdasarkan pengalaman pemilukada DKI Jakarta yang di dukung semua partai politik kecuali PDI Perjuangan dan partai Gerindra, maka dukungan partai politik, media dan dana yang sangat besar, serta dukungan para survei bayaran, akhirnya Jokowi yang berpasangan dengan Ahok berhasil memenangkan pemilukada DKI Jakarta dalam dua putaran.

Pertanyaannya, bagaimana hasil akhir pemilihan presiden RI 9 Juli 2914? Saya yakin dengan haqqul yaqiin dan 'ainul yaqiin, Jokowi-JK akan menang di DKI Jakarta. Alasannya, pertama, saya sudah melakukan survei dengan bertemu dan berbincang kalangan masyarakat bawah diberbagai kawasan di DKI Jakarta, mayoritas mutlak mengatakan mau memilih Jokowi-JK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun