Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Demo dan Mogok Buruh Berakhir Damai

27 November 2015   05:34 Diperbarui: 27 November 2015   07:11 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hari ini tanggal 27 November 2015 adalah hari terakhir dari demo dan mogok buruh nasional di seluruh Indonesia.

Sejak hari pertama (24/11/2015) demo dan mogok buruh dilaksanakan, Forum Koordinasi Anti Anarkisme DKI Jakarta telah melakukan monitoring. Alhamdulillah  sampai hari ini (27/11), demo dan mogok  buruh berlangsung damai, aman, tertib, dan tidak terjadi anarkisme yang mengganggu stabilitas, merusak persatuan dan kesatuan.

Sehubungan itu, saya sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Memberi apresiasi yang tinggi kepada seluruh buruh di DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia yang telah melakukan mogok dan demo secara damai,  tertib tidak anarkis.

2. Mendesak setiap demo buruh dilakukan secara damai, tertib dan tidak anarkis, karena cara itu, akan menghadirkan simpati dan dukungan seluruh rakyat Indonesia terhadap perjuangan kaum buruh.

3. Mendesak pemerintah Cq Menteri Tenaga Kerja RI untuk sungguh-sungguh mendengarkan dan memperhatikan tuntutan kaum buruh. Merespon tuntutan buruh dengan dialog dan perundingan untuk mencapai kesepakatan dan win-win solution. merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya anarkisme dilapangan.

4. Mogok dan demo buruh adalah hak buruh yang dijamin oleh undang-undang. Akan tetapi, harus disadari bahwa mogok dan demo yang dilakukan selama empat hari, telah menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan perekonomian nasional karena produksi tidak berjalan.

Untuk mencegah terulangnya hal serupa di masa depan, maka setiap peraturan dan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh  pemerintah yang berkaitan dengan perburuhan, sebaiknya didialogkan terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait terutama kaum buruh dan pengusaha.  Dengan demikian bisa diterima dengan baik, tanpa protes apalagi demo dan mogok seperti sekarang ini.

5. Mengharapkan pengusaha dan buruh untuk berpola pikir dan bertindak sebagai mitra dengan bekerja sama yang seerat-eratnya dan sekuat-kuatnya untuk memajukan perusahaan.

Untuk mewujudkan hal itu, maka pemerintah harus bertindak adil – membuat regulasi yang adil - tidak memihak kepada yang kuat.

Dengan cara itu, akan terwujud kebersamaan, rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa tanggungjawab (sense of responsibility) terhadap mati hidupnya perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun