Mohon tunggu...
Muslim Siregar
Muslim Siregar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahmad Pendamping Andi: Suara Golkar, Suara Rakyat Tempatan?

6 Juni 2016   11:15 Diperbarui: 6 Juni 2016   11:23 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Riau dan Kepulauan Riau memang ibarat dua sisi mata uang. Keduanya adalah saudara kandung dengan budaya yang sama. Namun dalam konteks kekinian, keduanya jelas sudah berbeda. Masing-masing sudah menjadi "keluarga" sendiri-sendiri yang otonom. Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.

Jadi wajar jika Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman diminta lebih memilih latar belakang putra Melayu Riau dalam pengertian truly Provinsi Riau, yang akan mendampingi dirinya nanti dalam menjalankan roda pemerintahan sebagai Wakil Gubri.


 Pertimbangan agar Andi Rachman -- sapaan akrab H Arsyadjuliandi Rachman -- memilih putra tempatan dianggap sangat penting, sebagai bentuk marwah sekaligus memberi kesempatan kepada orang Riau dalam menduduki posisi Wagubri yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.


 Salah satu tokoh Riau yang mengatakan supaya putra tempatan (Provinsi Riau) menjadi pendamping Andi Rachman adalah sejarawan dan budayawan Riau, Prof Suwardi MS.

Apa yang dikemukan Suwardi MS ini menanggapi adanya "dua Ahmad" yang telah direkomendasikan Andi Rachman ke DPD Golkar Riau.

Ahmad yang pertama adalah Ahmad Syah Harrofie. Dia adalah anak tempatan Kelahiran Bagan Siapi-Api 15 Agustus 1960. Anak Watan Bumi Lancang Kuning. Putra Melayu Riau tanpa kata kepulauan ini, sekarang menduduki jabatan sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Riau.

Selain birokrat yang pernah menduduki sejumlah jabatan di Pemprov Riau, mantan Ketua KNPI Riau yang aktif di Himpunan Mahasiswa Islam ini, juga pernah menjadi anggota DPRD Riau dari Golkar. Bahkan dipercaya sebagai Sekretaris Fraksi Golkar.

Sedangkan Ahmad yang kedua adalah Ansar Ahmad. Ansar Ahmad yang dliahirkan di Kijang Kota, Bintan Timur, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada 10 April 1964, saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kepri. Mantan Bupati Bintan ini pernah mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur Kepri untuk mendampingi HM Soerya Respationo dari PDI Perjuangan, namun kalah.


 "Saya kira nama Ahmad Syah Harofie sudah tepat. Beliau itukan tak perlu lagi diragukan. Selain sudah lama mengabdi di pemerintahan provinsi juga putra asli melayu Riau," kata Tokoh masyarakat Riau Prof Suwardi MS, Ahad (5/6/16), sebagaimana dikutip riauterkini.com.


 Memang, dari sisi sumber daya manusia, Ahmad Syah Harrofie dinilai sudah cocok untuk menduduki kursi nomor dua mendampingi Andi Rachman. Sebab selain birokrat, mantan Penjabat Bupati Bengkalis ini juga memahami dunia politik untuk menjembatani tugas pemerintahan dengan wakil rakyat di DPRD Riau.


 "Kalau nantinya ternyata yang duduk bukan dari Riau tentu yang menjadi pertanyaan apakah di Riau tidak ada lagi sumber daya manusia yang mumpuni. Saya kira inilah yang perlu dipertimbangkan," ujar Prof Suwardi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun