Mohon tunggu...
Muslihudin El Hasanudin
Muslihudin El Hasanudin Mohon Tunggu... jurnalis -

journalist and more

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ckckc... Capung Ini Harganya 48 Juta

20 Desember 2014   12:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:53 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_384201" align="aligncenter" width="525" caption="Capung koleksi UC Silver seharga 48 juta (foto dindin)"][/caption]

Untuk beberapa hari ke depan saya   berada di Bali. Seperti biasa setiap  liburan tiba, pimpinan saya selalu punya agenda tetap,  menjelajah Indonesia. Beruntungnya saya  selalu diajak serta. Tugas saya hanya jadi juru potret, juru tulis, dan teman ngobrol selama dalam perjalanan. Sederhana bukan?

Kami berangkat dari Bandara Adisucipto Jogjakarta pkl. 07.25 WIB dan sampai di Bandara Internasional Ngurah Rai pkl. 09.40 WITA. Setiba di Denpasar  kami disambut oleh Mas Yudha dan Mba Ari, tour guide yang telah kami kontak jauh-jauh hari sebelumnya.

Penjor Galungan

Bali baru saja merayakan Galungan. Aromanya masih tercium di  setiap sudutnya. Lihatlah hampir di sepanjang jalan yang penjor  masih  banyak dijumpai. Terutama saat kawasan Batu Bulan dan Ubud. Penjor dengan segala pernak-perniknya hampir terpasang di depan setiap rumah warga.

[caption id="attachment_384202" align="aligncenter" width="560" caption="Jalanan di Bali bersih dan elok (foto dindin)"]

14190268081198245734
14190268081198245734
[/caption]

Menurut pak Nyoman sopir yang mengantar kami, umat Hindu di Bali saat hari raya Galungan pada umumnya membuat penjor. Penjor Galungan ditancapkan pada Hari Selasa/Anggara wara/wuku Dungulan yang dikenal sebagai hari Penampahan Galungan yang bermakna tegaknya dharma. Penjor dipasang atau ditancapkan pada lebuh didepan sebelah kanan pintu masuk pekarangan.

[caption id="attachment_384203" align="aligncenter" width="560" caption="Penjor bisa dijumpai di sepanjang jalan di Bali (foto dindin)"]

1419026861792828220
1419026861792828220
[/caption]

Tujuan pemasangan penjor adalah sebagai swadharma umat Hindu untuk mewujudkan rasa bakti dan berterima kasih kehadapan Ida Sanghyang Widi Wasa. Penjor juga sebagai tanda terima kasih manusia atas kemakmuran yang dilimpahkan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Bambu tinggi melengkung adalah gambaran dari gunung yang tertinggi sebagai tempat yang suci. Hiasan yang terdiri dari kelapa, pisang, tebu, padi, jajan dan kain adalah merupakan wakil-wakil dari seluruh tumbuh-tumbuhan dan benda sandang pangan yang dikarunia oleh Hyang Widhi Wasa.

Penjor yang dipasang bentuknya semua sama, namun menurut Pak Nyoman kualitasnya berbeda-beda. Materialnya kebanyakan dibuat dari janur kelapa, namun ada juga yang dibuat dari bahan yang khusus didatangkan dari Sulawesi. “Bisa jutaan pak ongkos pembuatannya” kata Pak Nyoman.

Capung Seharga 48 Juta

[caption id="attachment_384204" align="aligncenter" width="560" caption="Gerbang UC Silver, keren banget (foto dindin)"]

1419026933265920429
1419026933265920429
[/caption]

Memasuki kawasan Batu Bulan kami mampir ke pusat kerajinan perak UC Silver. Tempat ini unik. Lihatlah desain gedungnya futuristik dan dirancang detail. Mulai dari gerbang masuk sampai area dalam sungguh sangat menawan. Yang menarik  pengunjung diperbolehkan melihat secara langsung proses pembuatan perhiasan perak yang berada di lantai dasar. Ratusan pekerja tampak sibuk mengolah bahan baku  ederhana menjadi pernak-pernik unik seperti cincin, gelang, bros, atau bentuk lainnya yang bernilai seni tinggi. Dan inilah yang disukai oleh  turis-turis mancanegara karena di UC Silver proses produksinya mengandalkan keahlian tangan, bukan mesin. Selain di ekspor ke Amerika, UC Silver juga mengirim hasil kerajinan Perak ke beberapa negara di benua Eropa.

[caption id="attachment_384205" align="aligncenter" width="560" caption="Proses produksi pembuatan perhiasan di UC Silver (foto dindin)"]

14190270431010279753
14190270431010279753
[/caption]

Setelah melihat proses produksi, kami diajak menuju galeri. Sangat kontras dengan aktivitas di ruang produksi yang tampak sederhana dan apa adanya, galeri UC Silver memajang berbagai koleksi perhiasan yang harganya membuat saya berpikir puluhan kali untuk membelinya.

Mulai dari harga ratusan ribu sampai ratusan juta semua dipajang di sana. Saya sempat menimang-nimang bros berbentuk capung. Tampaknya sederhana, tetapi ketika saya melihat banderol harganya tertera angka Rp. 48.377.000. Ckckck. Di ujung galeri lebih banyak lagi koleksi-koleksi perhiasan perak lain yang harganya  mencapai ratusan juta. “Kalau  Bapak beli bros ini untuk istri,   harganya jangan sampai dilepas. Kalau perlu dilaminating jadi kelihatan harganya  kalau dipakai” seloroh Mba Ari tour guide kami. Saya hanya terkekeh.

[caption id="attachment_384206" align="aligncenter" width="560" caption="Berfoto bersama di depan galery (foto dindin)"]

1419027103302750457
1419027103302750457
[/caption]

Hotel Grand Whiz, Nusa Dua Bali 20 Desember 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun