Mohon tunggu...
Muslihudin El Hasanudin
Muslihudin El Hasanudin Mohon Tunggu... jurnalis -

journalist and more

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cerita Menarik Menghadiri Tasyakuran Haji Tokoh FPI Jawa Tengah

10 Agustus 2017   23:20 Diperbarui: 11 Agustus 2017   05:45 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi malam saya hadir di acara Tasyakuran Haji salah seorang tokoh Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah, Zaenal Abidin Petir di Semarang. Saya mewakili pimpinan yang tidak bisa hadir karena ada kegiatan di luar kota.

Walaupun hanya sebagai wakil, saya sungguh senang bisa hadir dalam acara tersebut. Saya kenal baik dengan tokoh  yang selama  ini  dikenal sebagai representasi FPI di Jawa Tengah. Kiprahnya dalam ormas pimpinan Habib Riziek tersebut sudah cukup lama sebenarnya. Sejak beberapa tahun yang lalu  lulusan Magister Hukum Undip tersebut telah menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi FPI Jateng.

Belum lama ini, ia membuat geger publik Semarang karena berencana mendirikan FPI Kota Semarang. Namun rencananya tersebut mendapat penolakan banyak pihak, termasuk ormas-ormas pemuda dan keagamaan.  

Bukan tanpa sebab gagasannya untuk mendirikan FPI Kota Semarang ditentang banyak pihak, ia  disorot karena kini masih aktif menjadi pengurus Majelis Ulama Indonesia Jateng, dan Komisioner Komisi Informasi Publik Jateng.

Tetapi bukan Petir kalau lantas hidupnya berakhir gegara didemo banyak orang. Ia   orang yang kenyang makan garam kehidupan.  Ia  memulai perjalanan hidupnya  dari Kebumen, kota pesisir di pantai selatan Jawa Tengah. Selepas SMA ia kuliah di IAIN Walisongo Semarang. Tapi taksempat menyelesaikan studi. Kemudian melanjutkan ke IKIP PGRI.  Semasa muda dan mahasiswa ia aktif di berbagai organisasi kampus dan organisasi masyarakat.   

Ia dikenal pandai bergaul dan senang berguru dengan orang-orang pintar.   Sebut saja sesepuh NU yang juga mantan Wakil Gubernur Jateng KH. Ahmad, Ketua MUI KH. Ahmad Daroji, Pengusaha Muslim Habib Hasan Toha, H. Suwanto, Wartawan Senior  Bambang Sadono,  adalah orang-orang yang ikut  menggembleng Petir muda.

KH Ahmad Daroji  dalam sambutan  malam itu mengakui bahwa Zaenal Petir termasuk orang yang istiqomah mengamalkan amar ma'ruf nahi munkar. Petir termasuk orang yang mau dan dan mengawal pelaksanaan fatwa MUI. Tapi KH Daroji mengingatkan agar semua tetap mengedepankan kesantunan.

"Aja seneng padu. Kabeh iso dirembug" pesan KH Daroji.

Kini tokoh fenomenal itu akan menunaikan rukun Islam yang kelima pada 17 Agustus yang akan datang. Saya ikut menjadi saksi, walau banyak orang  menganggapnya  sebagai biang onar  tetapi malam itu ia masih dicintai lebih  banyak orang.

Ratusan warga masyarakat mulai dari warga setempat, paguyuban pedagang kaki lima, perkumpulan tuna netra, hadir memenuhi undangannya. Tokoh-tokoh yang saya sebutkan tadi, malam itu juga hadir memberikan doa restu atas keberangkatannya ke tanah suci.  Semua ikut berbahagia atas pencapaian spiritual Zainal Petir.

"Kita semakin tua, maka harus Tahu Untuk Apa. Jangan tidak tahu tapi tahu-tahu sudah tua. Ke tanah suci pun kita harus tahu mau apa di sana. Jangan asal ke sana, tapi tidak tahu mau apa" demikian pesan KH Duri Azhari saat memberikan tausiyah malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun